DELAPAN AIR MATA

Arul asikin
Chapter #5

SERABUTAN

Waktu terus berjalan, properti masih belum mendapatkan hasil. Keuangan semakin hari semakin memburuk. Angsuran mobil yang biasanya lancar bulan ini tidak bisa aku bayar. Tanggal pengembalian uang pun semakin dekat.

********

MENJELANG SORE DIKAWASAN KOMPLEK JATIWARINGIN.

"Selamat sore pak !, pakai sabuk pengamannya ya pak"

Kalimat kepada bapak yang duduk disampingku, dan bersiap untuk mengantarnya ke alamat yang tertera di aplikasi.

Sebagai suami, aku harus memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Dalam kondisi sulit, kerja apapun akan kulakukan, karena mencari nafkah adalah kewajiban kepala rumah tangga.

Mobil yang saat itu masih dirumah kami, kugunakan untuk kerja sambilan menjadi taxi online. Namun hasil sebagai taxi online tidak semanis kata2 yang kubaca di baliho dipinggir jalan hingga aku mendaftarkan diri menjadi mitra perusahaan tersebut. Hampir 1 bulan bermitra, pendapatanku hanya cukup untuk hidup sehari hari. Sampai bekerja serabutan lain pun aku lakukan.

Setelah mengantar si Bapak ke alamat yang dituju, Kia menelponku dan meminta agar tidak pulang terlalu malam, lalu berpesan agar tidak lupa membelikan bakso untuknya.

Malam sesampai dirumah, Kia menyambutku dengan wajah sedih.

"Kenapa mah ?"

Suara lembut berikut senyumku kepadanya.

"Aku ditelpon leasing pah, kapan dibayar katanya?"

Rasa takut Kia akan teror dari pihak leasing.

"Iya, aku juga ditelpon, nanti aku bayar. Sudah jangan dipikirkan, ini baksonya"

Sambil kuberikan bakso telur tanpa sayur pesanannya, ternyata bisa meredakan sedikit kesedihannya.

Lihat selengkapnya