Delay

Imajiner
Chapter #2

Prolog

04.00 – Apartemen elite di Jakarta



Pemandangan berantakan terlihat di ruangan ini. Sebuah botol wine merek terkenal yang posisinya tertidur di bibir meja, dua buah gelas bordeaux yang salah satunya masih tersisa, tujuh batang rokok lengkap dengan abunya yang berceceran dalam asbak hingga dua buah kursi makan yang posisinya terbalik.

Kita menuju ke sebuah kamar. Pemandangannya tidak jauh berbeda, Kemeja putih yang ditaruh begitu saja di lantai, sebuah celana formal berwarna biru dongker lengkap dengan sabuk yang masih terpasang yang posisinya tidak jauh dari kemeja putih sebelumnya, blouse wanita berwarna merah marun dan celana berwarna khaki yang semuanya tergeletak di lantai.

Suara panggilan untuk ibadah sayup-sayup terdengar dari kamar yang berada di lantai 20 di sebuah apartemen ini. Namun suaranya langsung kalah ketika sebuah ponsel berdering.

Seorang wanita merasa terganggu oleh suara ponsel itu, tapi si pria masih tidur nyaman. Hingga akhirnya wanita tersebut terbangun dengan rambut acak-acakan dan hanya menggunakan tanktop dan sebagian badannya tertutup selimut tebal.

Lihat selengkapnya