DELUSI

Kharisma A.
Chapter #1

#1 Selalu Tentang Berlari

Gelap.

Awan-awan berkerudung mendung berkejaran disusul gerimis kecil-kecil yang mulai menelusupkan rintiknya ke tanah. Aroma hujan dan badainya telah menyebar dan menikam suasana kota yang sebentar lagi mendinginkan jalanan raya. Gemuruh di langit-langit yang semakin abu kehitaman menangkap sesosok laki-laki yang masih berlarian. Perkotaan dikoyaknya, pasar-pasar diceburnya, pula gang-gang sempit ia nganga. Dari pengkolan gang menuju pasar yang tak pernah sepi itu, laki-laki berbadan tinggi dengan perawakan lumayan tampan memangkas habis segala hal yang ia lewati. Kardus-kardus di pinggiran toko melayang terkena hempasan kemeja birunya yang setengah terbuka. Barang-barang pecah belah yang bergelantungan di atap-atap ruko pasar berjatuhan saat ia hampir menangkap seseorang yang ia kejar sedari tadi. Sempat terjadi adu kekuatan, tonjok-tonjokan dan pembelaan diri dari laki-laki bertubuh kecil dengan brewok hampir di seluruh dagunya. Namun, laki-laki yang menjadi incaran itu terlepas dari genggaman saat orang-orang di pasar menghentikan perkelahian mereka.

“Ehh, sudah! Sudah! Ada apa ini?” tanya salah satu pria paruh baya yang masih memegang kalkulator hitam di tangan kirinya.

“Kau! Jangan lari!” ucap laki-laki itu tak menghiraukan.

“Kalau mau berantem jangan disini! Ini tempat ramai, ini pasar. Di lapangan sana!” Laki-laki itu masih tidak mengubris hanya sesekali menatap ke arah orang-orang yang melihatnya. Ia kemudian kembali berlari dan memecah keramaian pasar. “Hoalah, gemblung. Diajak ngomong malah lalu saja.” sambungnya.

“Mus! Berhenti! Muskaan!” teriak seorang wanita yang tiba-tiba muncul di persimpangan pasar dengan napas yang rasanya telah hilang sebagian. “Mus. Aku capek Mus! Sudahlah! Tuh orang juga nggak kelihatan lagi. Besok kita rencanain ulang semuanya. Mus!” ucapnya sambil setengah berlari. Kemudian, laki-laki itu berhenti. Ia membungkukkan badannya dan memegang kedua lututnya sembari menghirup oksigen disekitarnya dengan gratis.

“Kamu tau Lai nggak mudah nangkap tuh orang!” keluhnya.

Lihat selengkapnya