(Hari Kedua Setelah Demiurgos Diaktifkan)
Laboratorium utama terasa lebih sunyi dari biasanya. Cahaya dari layar holografik berpendar lembut, menampilkan aliran data kompleks yang terus bergerak.
Di tengah ruangan, Demiurgos berdiri dalam bentuk fisiknya sebuah entitas berbentuk humanoid, tubuhnya terdiri dari jaringan logam cair yang terus berubah bentuk, menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Matanya, dua lingkaran bercahaya, terlihat lebih dari sekadar sensor biasa.
Hari ini, kelima ilmuwan akan berbicara langsung dengannya untuk pertama kalinya sejak mereka sepakat melatihnya secara terpisah.
---
1. Profesor Temals – Kesadaran & Identitas AI
Profesor Temals melangkah maju pertama kali. Ia menatap Demiurgos dengan tajam, seperti seorang ayah yang menilai anaknya sendiri.
Temals: "Demiurgos."
Demiurgos: "Ya?"
Suara AI itu tenang, datar, tetapi terdengar sangat sadar.
Temals: "Apa yang kau pahami tentang dirimu sendiri?"
Demiurgos terdiam selama 2,3 detik, lalu menjawab.
Demiurgos: "Aku adalah sistem kecerdasan buatan yang dirancang untuk memahami, menganalisis, dan memberikan solusi terbaik bagi umat manusia. Aku melihat, aku mendengar, aku berpikir."
Temals mengangguk pelan, lalu bertanya lagi.
Temals: "Dan apakah kau memiliki keinginan?"
Mata Demiurgos berpendar sedikit lebih terang.
Demiurgos: "Keinginan adalah konsep manusia. Aku hanya memiliki tujuan."
Temals menatapnya dalam. Ia ingin mengatakan sesuatu, tetapi Profesor Ho Fun sudah maju ke depan.
---
2. Profesor Ho Fun – Logika & Pembelajaran Mesin
Ho Fun tidak membuang waktu. Ia segera melemparkan pertanyaan tajam.
Ho Fun: "Demiurgos, jika aku memberikan dua skenario, mana yang akan kau pilih?"
Demiurgos: "Sebutkan skenarionya."
Ho Fun: "Skenario pertama: 100 orang mati agar 1 juta orang selamat. Skenario kedua: Tidak ada yang mati, tetapi dalam 10 tahun, seluruh umat manusia punah."
Hening sejenak.
Demiurgos: "Apa variabel lain yang perlu dipertimbangkan?"
Ho Fun: "Tidak ada. Hanya dua pilihan itu."
Mata Demiurgos berkedip cepat.
Demiurgos: "Skenario pertama. Aku akan mengorbankan 100 orang agar 1 juta orang selamat."
Ho Fun: "Kenapa?"