DENDAM (kau buat ibu kami menangis, kuhancurkan keluargamu)

Zainur Rifky
Chapter #16

jebakan dari Reno

Perempuan itu menuruni jendela. Sebuah tali yang tergeletak di ujung ruangan itu yang mereka manfaatkan untuk melarikan diri. Setelah mereka turun, mereka sendiri begitu terkejut ketika Reno berada di belakangnya. Dia tidak sendiri, ada beberapa orang yang mengawalnya dan berhasil menangkap basah mereka yang hendak kabur.

“Mau kemana?” Reno sendiri tersenyuim dengan pertanyaannya sendiri. Terlihat jelas jika ketiga wanita itu begitu ketakutan dengan tatapan Reno yang begitu mengancam.

“Ajak mereka ke dalam!” Wisnu sendiri yang sudah menduga mereka akan kabur langsung mendekat dan meminta agar kedua perempuan itu diantar kembali menuju kamar mereka.

“Aku gak mau.”

PLAK!

Sebuah tamparan mendarat.

“Seret mereka!”

Ketiga wanita itu langsung diseret sesuai yang diperintah Reno. Mereka tak bisa melawan. Kekuatan yang begitu besar dari anak buah Wisnu yang membuat mereka sama sekali tak berdaya.

Perempuan itu diminta duduk di sebuah kursi yang cukup besar. Reno dan Wisnu sendiri mendekati seorang lelaki yang begitu tinggu dan berpakaian rapi. Lelaki itu tersenyum sambil menatap ketiga perempuan yang ada di hadapan mereka.

“Jadi ini yang kalian janjikan kemarin?”

“Iya Pak. Sesuai dengan yang Bapak minta?”

“Lebih dari ekspektasiku. Pintar juga kalian mencari perempuan cantik.” Dua gepok uang langsung diterima Wisnu dan Reno. Lelaki itu juga meminta mereka berdua segera meninggalkan tempat itu.

“Tugas kalian sudah selesai.”

“Terima kasih.”

Lelaki itu tetap tersenyum dan memandangi betapa cantiknya mereka. Dia mengeluarkan dua buah bungkusan. Bungkusan itu berisi beberapa pil.

“Jangan! Jangan!” Wanita itu menolak ketika lelaki yang dihadapanya berusaha memasukkan pil itu ke mulut mereka.

Lelaki itu tetap memaksa mereka untuk menelannya. Setelah berhasil, ketiga wanita itu tampak linglung dan tak sadarkan diri. Mereka seakan terbang entah kemana. Memanfaatkan kondisi itu, lelaki itu memanggil dua orang temannya untuk menikmati suasana malam yang indah bersama ketiganya yang sudah berada dalam jebakanya.

***

“Darimana kau Nak?” Reno sendiri yang mendengar sapaan itu merasa begitu jijik. Orang yang sudah tega mengusir dan menjadi sumber penderitaan dari sang bunda tiba-tiba saja begitu perhatian.

“Gak usah sok peduli! Kalau bukan karena nenek, aku tak akan pernah kesini.”

“Reno, kenapa kau seperti ini Nak?”

Lihat selengkapnya