“Maaf, semuanya sudah terjadi.” Reno sendiri tanpa perlu izin dari kedua orang itu langsung meninggalkan ruang sebesar itu. Terlihat jelas gurat kecewa dari Reno. Apa yang terjadi denghan sang ibu di masa lalu memang harus dia tebus.
“Haidar, aku tau ini gak mudah. Tapi, semua ini berawal dari dirimu. Kau yang harus menebusnya. Kau harus menebus semua kesalahanmu pada Agni dan kedua anaknya.” Haidar tak berkata apapun selain mengangguk.
***
Sebelumnya, ketika Reno ingin menggadaikan semua medalinya.
“Kau tak malu dengan anak itu? Dia rela menggadaikan medalinya demi biaya pengobatan mama kamu. Kemana harta milikmu? Takut sama istri?” Baskoro sendiri menyindir Haidar yang tengah berjumpa dengan salah seorang pelanggannya.
“Maksudmu apa?”
“Kau gak tau ya, anakmu yang namanya Reno selama dia remaja berhasil mengumpulkan banyak medali. Kalau seratus aja mungkin mendekati. Tapi, aku dengar kalau semalam dia mau menggadaikan semuanya.” Haidar terkejut. Dia tak ingin Reno membuat hal yang seperti itu.
“Kalau kau memang gak mau hal itu terjadi, segera ke Rumah Sakit dan lunasi semua biayanya!” Tanpa banyak bicara, Haidar langsung mengambil ATM dan menuju Rumah Sakit. Dia sendiri langsung membayar lunas semua biaya yang diperlukan untuk Fatimah.
Halimah sendiri yang melihat Haidar di Rumah Sakit itu langsung mendekat dan menanyakan apa yang dia lakukan. Haidar sendiri menjawab apa yang ditanyakan sang istri dengan gamblang.
“Melaksanakan kewajibanku sebagai anak. Mama sedang sakit, dan aku punya kewajiban untuk memboiayai dan mengurus mama.”
“Mas, tapi gak murah.”
“Memang gak murah. Tapi dia sudah mengorbankan semuanya untukku. Apa kau mau membuat aku menjadi anak durhhaka? Halimah, harusnya sebagai istri kau membantuku untuk bisa mematuhi mama. Tapi tidak. Kau sekarang bertambah egois. Kau sekarang hanya mementingkan mama kamu saja.” Haidar sendiri menjeda kata-katanya. Dia begitu emosi dengan apa yang selama ini istrinya lakukan pada keluarganya.
“Ada anak yang harus aku nafkahi. Ada mama yang harus aku perhatikan. Tapi aku tak bisa melaksanakannya hanya karena keegoisanmu.” Halimah sendiri terdiam. Haidar sendiri langsung pergi dan tak peduli dengan Halimah yang masih terdiam.
Halimah sendiri langsung keluar dari tempat itu dan menuju Ali. Dia ingin bicara empat mata terkait apa yang terjadi pada keluarganya. Bagaimanapun juga, dia harus bisa mendapatkan harta sang suami.
***
Ketika Haidar bertemu dengan Reno di ruang perawatan.
Di tempat lain, Halimah sendiri yang bertemu dengan Ali terlihat ingin sekali mengamuk. Ali sendiri tak berani berbuat apapun yang ada sangkut-pautnya dengan Reno. Merasakan amarah dan mengingat ancaman itu dia merasa jika anak itu tak bisa diremehkan begitu saja.