***
“Salsa, apa mau kamu kesini? Bukankah kamu sekarang harusnya memasak bersama koki yang lain?” Grace sendiri naik pitam melihat bagaimana Salsa yang langsung memasuki ruangannya juga ruangan Reno seenaknya.
Salsa sendiri tak mau banyak bicara dengan Grace. Bagaimanapun juga, perusahaan ini juga harus menjadi miliknya. Dia hanya mengetahui jika perusahaan ini adalah milik Haidar, sudah sewajarnya dia juga harus memilikinya seperti Halimah.
“Salsa, jawab aku!”
“Heh, kau siapa di sini? Berani-beraninya kau membentak bos kamu?” Grace sendiri semakin marah dengan apa yang dikatakan oleh Salsa. Sepertinya, Salsa mencoba mengambil alih perusahaan ini dari gtangan Reno.
“Jangan pernah berharap seorang wanita simpanan dari Haidar bisa mengambil alih perusahaan ini seenaknya. Asal kau tau, Halimah yang merupakan istri sah Haidar tak punya hak untuk memiliki perusahaan ini, apalagi wanita j****g seperti kamu.” Grace langsung menelpon Wisnu dan ingin melaporkan apa yang Salsa perbuiat di perusahaan yang kali ini dalam kelola Reno. Tetapi, Salsa sendiri langsung merebut ponsel itu dan membantingnya dengan begitu kasar.
“Kau hanya karyawan di tempat ini. Kau hanya karyawan, tidak lebih dari itu.” Salsa sendiri langsung menuding Grace dan mengeluarkan kata-kata pedasnya.
“Dasar perempuan j***ng gak tau malu. Bangga kau hanya jadi selingkuhan? Kau sama saja seperti perempuan yang dimiliki Haidar yang lain. Kau tidak lebih dari perempuan murahan yang ada di lokalisasi.” Salsa sendiri langsung menjambak Grace dengan begitu brutal. Sontak, teriakan Grace yang mennggema ke seluruh penjuru perusahaan ini. Keributan dan penganiayaan yang dialami oleh Grace langsung menjadi tontonan gratis seluruh karyawan yang ada di tempat itu.
Plak!
Sebuah tamparan mendarat di pipi Salsa. Juna sendiri begitu marah dengan apa yang perempuan itu lakukan pada rekan kerjanya. Seorang karyawan baru dan diterima atas belas kasihan dari Reno dengan berani membuiat onar di tempat ini.
“Kembali bekerja! Atau kamu akan menerima konsekuensi atas apa yang kau lakukan hari ini.” Juna membentak Salsa dan melotot. Salsa sendiri yak mau kalah. Dia siap berdebat dengan Juna dan dirinya harus menjadi pemenangnya.
“Apa yang mau kau lakukan? Kau mau melaporkanku pada anak kemarin sore itu? Laporkan! Aku tidak takut pada anak itu.” Salsa sendiri mengancam dan berani menangtang semua orang yang ada di sekelilingnya.
“Mau kamu apa? Kau mau mengambil alih perusahaan ini?”
“Kalo iya memang kenapa? Aku ini adalah istri_”
“Sejak kapa kau menjadi istri dari Pak Haidar? Apakah kau ada bukti secara sah jika kau adalah istrinya?” Grace sendiri langsung memotong apa yang dikatakan oleh Salsa. Salsa terdiam dan tak bisa menjawab.