DENDAM (kau buat ibu kami menangis, kuhancurkan keluargamu)

Zainur Rifky
Chapter #34

Part 34

Salsa sendiri tak habis pikir terkait apa yang terjadi dengan hidupnya beberapa waktu terakhir. Apa yang dia rencanakan semua dirasa gagal. Apalagi, setelah mengetahui jika Haidar memiliki dua orang istri yang dia nikahi.

Shasa dan Cleopatra yang mengetahui pertengkaran antara Salsa dan Haidar langsung mendekat dan menawarkan kerjasama untuk bisa mendapatkan hak dari anak-anak mereka.

“Bagaimana caranya? Asal kalian tau, perusahaan yang selama ini Haidar bilang miliknya, ternyata bukanlah milik Haidar seutuhnya. Perusahaan itu hanya berstatus anak perusahaan dari orang yang terpandang di wilayah ini.”

“Apa kau sendiri tak percaya dengan kemampuan kami? Kita sendiri bisa bekerja sama untuk merebut semua itu dari tangan mereka.” Cleopatra sendiri tersenyum dan memandang dua perempuan yang sedang bersamanya.

“Eh Mbak Salsa, bagaimanapun caranya, kita harus bisa mempertahankan hak dari anak-anak kita.” Shasa sendri menimpali apa yang dikatakan Cleopatra.

“Kalian tidak tau bagaimana kuatnya pengaruh orang itu dan pimpinan di perusahaan itu.”

“Masih anak kemarin sore kan?” Cleopatra sendiri yang masih belum mengetahui bagaimana Reno sebenarnya hanya bisa meremehkan. Salsa sendiri memperingatkan atas apa yang dia lakukan dan mendapatkan malu di hadapan banyak karyawan.

“Asal kalian tau, walaupun anak itu masih muda, tapi dia disegani dan dihormati oleh semua orang yang ada di perusahaan itu. Kalau kalian sampai ada apa-apa, tanggung sendiri!” Salsa ingin pergi dan kembali ke tempatnya bekerja. Dia tak peduli dengan rasa malu yang telah dibuat oleh Wisnu dan beberapa orang yang ada di kantor itu. Baginya, dia harus memperjuangkan apa yang menjadi hak dari sang anak.

***

“Apa kau bilang? Perempuan itu sudah seenaknya?” Reno yang mendapat kabar dari Grace dan beberapa olrang langsung naik pitam. Sepertinya, perempuan itu tak bisa dikasih hati.

“Iya Mas. Coba lihat ada bekas merah di pipi mbak Grace. Itu ulah perempuan itu.”

“Iya Mas. Mbak Grace sendiri gak bisa menghubungi Mas Reno karena ponselnya sudah dirusak oleh perempuan itu.” Apa yang mereka berdua katakan langsung saja ingin menuju kantor. Dia ingin membuat perhitungan untuk perempuan yang sama sekali tak bisa dikasih hati.

Tak mau ambil waktu yang cukup banyak, Reno langsung bertolak menuju tempatnya bekerja. Bagaimanapun caranya, penghinaan terhadap Grace dan beberapa orang karyawannya adalah bentuk penghinaan terhadap dirinya.

Grace sendiri meminta tolong untuk bisa berkomunikasi dengan Wisnu. Apa yang terjadi pada perusahaan itu membuat Reno tak bisa lagi mengontrol emosinya. Wisnu sendiri langsung pergi dan tak ingin terjadi hal yang tidak-tidak.

Sesampainya di kantor, Reno tanpa banyak bicara meminta agar Salsa bisa menghadapnya sekarang. Salsa sendiri yang kebetulan baru saja sampai, melihat amarah dari wajah Reno langsung terdiam. Pemuda yang dia anggap sebagai anak ingusan kali ini berhasil membuatnya terdiam dan tak bisa berbuat apapun.

“Apa yang kau lakukan tadi pagi?” Reno sendiri langsung menanyakan apa yang Salsa lakukan tanpa basa-basi. Salsa sendiri terdiam dan tak berani menjawab.

“Katakan! Apa yang kau lakukan di tempat ini? Dan apa yang kau lakukan pada Grace?”

“Aku hanya meminta hak dari anakku.”

Lihat selengkapnya