DENDAM (kau buat ibu kami menangis, kuhancurkan keluargamu)

Zainur Rifky
Chapter #38

Part 38

Fatimah sendiri tak berkata apapun setelah Halimah pergi. Dia sudah begitu kecewa dengan apa yang terjadi selama ini. Entah apa salah dari dirinya sehingga harus mengalami nasib yang buruk seperti yang saat ini dengan dia hadapi.

“Nenek.”

“Reno, maafkan nenekmu! Maafkan nenekmu, Nak! Nenek tidak bisa berbuat apapun untuk melindungi ibumu. Nenek tak berdaya saat dia melakukan kejahatan itu pada ibumu. Semua ini salah nenek. Nenek ikhlas jika Reno marah.” Fatimah sendiri menangis dan begitu kecewa dengan keadaan. Kenapa orang-orang yang dia sayangi harus berakhir secara tragis. Tidak orang tuanya, suaminya, bahkan menantu yang sangat dia sayangi harus mengalami nasib buruk.

“Jangan bicara seperti itu, Nek!”

“Semua orang yang aku sayangi harus berakhir secara tragis. Agni harus menjadi perempuan yang begitu hina akibat ulah perempuan itu. Kau sendiri hidup tak bersama keluarga. Tidak lagi bersama keluarga yang harusnya menyayangimu.” Reno terdiam dan merasakan perih. Semua kejadian yang dia alami membuat dia sulit mempercayai orang lain.

“Reno, aku tau apa yang kau rasakan.”

“Kak Bagas.”

“Reno, Bu Fatimah. Kalian harus tau kalo panti asuhan yang Reno pernah tinggal ternyata milik saudara Bu Fatimah.” Bagas tersenyum dan melihat Fatimah yang masih tak percaya.

“Bagas.”

“Iya Bu. Saya gak bohong. Kerabat jauh Bu Fatimah yang saat itu mengetahui kondisi keluarga bibi Alina langsung menjemput Reno dan bersedia merawatnya dengan anak-anak yang lain.” Bagas sendiri menatap Fatimah yang masih tak percaya dengan kebaikan dari saudara jauhnya.

“Dia, ternyata dia. Dia masih peduli padaku.”

“Kerabat Bu Fatimah merawat dan membiayai sekolah Reno. Bahkan, karena bantuan dari dia, Reno bisa memiliki prestasi hingga ratusan dan dikenal banyak orang.” Fatimah menangis dan begitu terharu. Masih ada orang yang peduli dengan orang yang dia sayangi.

“Aku tidak bisa membalas kebaikannya. Merawat Reno dan menjaganya dengan sepenuh hati adalah kebahagiaan yang luar biasa bagiku. Aku akan mengingat semua kebaikan dari perempuan itu.” Fatimah sendiri meminta Reno mendekat. Dia ingin bertemu dengan perempuan itu.

“Nenek yakin?”

“Iya Ren. Aku ingin bertemu dengannya. Sudah lama kami tidak bertemu.”

“Mama Ikke sedang sakit. Sudah tiga tahun belakangan ini beliau tidak bisa berdiri. Hanya bisa duduk.”

“Tak apa. Aku akan ke sana dan ingin bertemu. Hanya ingin bertemu dan sekedar melepas rindu.” Reno mengiyakan dan langsung meminta waktu pada pengasuh panti asuhan tersebut agar Fatimah bisa bertemu dengan orang yang dia maksud.

***

“Terima kasih sudah mau mengakui semuanya di hadapan Bu Fatimah. Pengakuanmu membuat wanita itu semakin yakin untuk membuatmu tersingkir dari kehidupannya.” Bagas sendiri datang langsung mengatakan hal yang begitu menyakitkan bagi Iwan dan Halimah. Iwan sendiri terdiam dan tak ingin banyak berkomentar. Apa yang Halimah baru saja lakukan telah sempurna membuat mereka semakin terpojok. Dia langsung berkomentar dan ingin membela diri saat Bagas datang dan berusaha menekan mereka.

Lihat selengkapnya