DENDAM (kau buat ibu kami menangis, kuhancurkan keluargamu)

Zainur Rifky
Chapter #44

Part 44

“Reno, papa minta satu hal sama kamu.” Reno sendiri menunggu apa yang ingin Haidar sampaikan. Haidar sendiri ingin ketiga perempuan yang Reno tahan untuk dibebaskan. Tak benar jika Reno membalaskan semua rasa sakit hatinya dengan cara seperti itu.

“Kenapa Anda meminta hal itu?”

“Nak, ingat apa yang terjadi pada ibumu! Jika kau sendiri sakit hati, pasti keluarga mereka juga sakit hati.”

“Saya hanya mau memberi tahu saja. Mucikari yang tadi menangkap kedua perempuan itu masih dalam pengawasan istri Anda. Masih ada pengaruh dari perempuan itu. Aku sama sekali tak tau terkait apa nyang kali ini terjadi.”

“Ren, tapi bukankah kau yang merencanakan semua ini?”

“Bukan. Saya tidak tau apa-apa. Bahkan pak Wisnu sendiri juga tak tau terkait apa yang terjadi.” Haidar terdiam dengan apa yang Reno katakan. Reno sendiri akhirnya mulai cerita terkait apa yang dilakukan Wisnu kemarin malam. Dia bertemu dengan mucikari itu dan membahas apa yang mereka bicarakan.

Wisnu sendiri langsung menyambung apa yang diceritakan Reno. Lelaki itu menerima informasi dari Bagas dan berhasil menangkap Ainun. Dia sendiri juga tengah ditekan oleh Halimah untuk bisa menangkap tiga orang lain.

“Salsa damn Cleopatra sudah kau lihat penangkapanya. Kami kurang tau Bagaimana nasib Shasa.”

“Halimah, di balik semua ini?”

“Iya. Semua ini dalangnya adalah istrimu sendiri.” Haidar sendiri tak bisa berbuat apapun. Halimah terlalu kuat kali ini.

“Bukankah dia istri Anda? Kenapa Anda tidak langsung memberikan perintah atau apa?” tanya Reno dengan begitu serius. Haidar terdiam beberapa saat. Dia menatap langit yang terlihat cerah. Ada sesujatu yang membuat dirinya tak bisa berbuat apapun untuk menghadapi sang istri.

“Tidak semudah itu Reno. Pengaruh dia kuat.”

“Keadaan sudah tidak sama. Sudah saatnya Anda berada di posisi yang sesungguhnya. Kalau Anda terus-menerus seperti ini, sampai kapan Anda harus kalah?” Reno langsung mengatakan semuanya pada Haidar. Haidar sendiri terdiam dengan apa yang dikatakan anaknya. Apa yang dikatakan oleh Reno ada benarnya.

“Ren, papa minta tolong sama kamu. Tolong papa sekali ini saja! Ini juga untuk kebaikan almarhumah ibumu.” Reno terdiam beberapa saat. Dia menatap Wisnu yang juga tengah diam. Tak ada salahnya Reno untuk membantu Haidar kali ini.

“Reno, gak ada salahnya kau membantu papa kamu kali ini.”

“Apa untungnya?”

“Jelas ada dong. Aku tau semua aset yang seharusnya dimiliki oleh mendiang ibumu, dan itu masih ada di tangan papa kamu. Bantu dia! Ini juga demi kebaikan dan janji dari papa kamu sendiri.”

“Reno, bantu papa untuk menepati janji pada ibumu! Semuanya harus jadi milik ibumu. Bantu papa, sekali ini saja!” Reno sendiri akhirnya mau.

“Apa yang harus aku lakukan?”

“Serahkan semua itu pada kami!” Mereka sendiri terkejut. Suara Bagas tiba-tiba terdengar dan dia sudah berada di belakang mereka. Sepertinya Bagas tak sendiri. Baskoro juga tampak di tempat ini.

Lihat selengkapnya