Di temnpat lain.
Rumah Samsir juga kedatangan polisi. Tanpa aba-aba, mereka langsung menangkap Iwan dan menunjukkan surat perintah penangkapan itu. Samsir sendiri hanya bisa terdiam menyaksikan kejadian itu. Anak yang begitu dia sayangi ternyata melakukan kejahatan. Sebuah kejahatan yang sama sekali tidak bisa dimaafkan.
“Papa.” Seno sendiri langsung memeluk Samsir yang terlihat terpukul. Mereka tak bisa berbuat apapun. Samsir sendiri menanyakan masalah bukti yang bisa menjerat anaknya.
“Maaf Pak Samsir, kami harus menangkap saudara Iwan dan saudari Halimah. Nama mereka disebut oleh salah satu orang yang kami tangkap, jika mereka tidak terbukti bersalah, kami akan segera membebaskannya.” Salah seorang polisi meminta izin untuk melaksanakan apa yang menjadi tugasnya. Samsir sendiri tak bisa berbuat apapun. Ali terdiam dengan apa yang terjadi. Dia sendiri akhirnya menyerahkan diri ke polisi yang sedang ada di rumah papanya.
“Pak, jika kedua saudara saya ditangkap, maka saya juga harus Anda bawa. Saya juga bertanggung jawab atas bisnis haram itu.” Seno dan Samsir sendiri hanya bisa menangis. Menangis dan menangis. Seno sendiri berusaha menenangkan papanya. Dia tau jika sang papa begitu terpukul dengan pemandangan yang terjadi hari ini.
“Ini karma. Ini adalah karma atas apa yang pernah aku lakukan. Ini karma atas apa yang anakku lakukan.”
“Papa, apa yang mereka lakukan tidak ada hubungannya lagi sama Papa.”
“Seno, ini semua salahku. Aku terlalu memanjakan kalian. Akhirnya, jadi sepertti ini. kau melihatnya sendiri kan?”
“Papa, kami buikan anak kecil lagi. Apapun yang kami lakukan, tak ada sangkut-pautnya denganmu. Kesalahan kami adalah tanggung jawab kami.” Samsir sendiri terdiam. Seno meminta agar dirinya istirahat. Kondisi sang papa semakin hari semakin tak baik. Sempat beberapa hari membaik akibat bertemu dengan Bagas, kali ini dia tak bisa dikatakan baik.
***
“Haidar, mama dengar Halimah ditangkap polisi.”
“Mama, Mama mendengar kabar itu darimana?”
“Dari tetangga Nak. Mama hanya ingin tau, apakah itu benar?”
Haidar sendiri tak bisa bohong. Dia mengetahui semua itu dari Bagas. Karena siasatnya, Halimah sendiri bisa ditangkap dan kali ini akan mempertanggung jawabkan perbuatannya.
“Mama, apapun salah Halimah, tolong dimaafkan!”
“Yang penting dia mau mempertanggung jawabkan perbuatannya. Mama sama sekali gak akan mengungkit masa lalu.”