Dendam Kesumat Hantu Bunga Desa

Tabah septiono
Chapter #2

Chapter II : Menuju Desa Suket Abang

**Hari berganti, siangnya di kampus, anira nungguin edo yang tak kunjung datang, **

"Addduh,... edo, edo lama banget, padahal udah janjian kemarin juga,! memang cowo semua sama, kalo urusan waktu pasti terlambat,.....! Bergumam anira nungguin edo"

**Anira yang saat itu bergumam kesal menunggu edo tak kunjung datang, tiba tiba dari kejauhan terlihat edo menghampiri anira**

"Wahhhh,. Itu edo,.. Haiiii edooo sini..!, sambil melambaikan tangan anira menyapa edo"

"Haiii,. aniraa, !

*Edo pun bergegas menuju anira...*

"Sori an, terlambat,. tadi habis presentasi tugas kampus,. ucap edo.."

"Gini yah do,.. Lain kali kalau buat janji, jangan pas ada kegiatan, hampir satu jam loh,.. aku nungguin kamu do,. ! Celetuk anira"

"Iya, iya, maaf an, aku janji gak lagi lagi,..."

"Ya udah lupain do, ini aku tadi udah telfon pak slamet buat anterin kita ke desa suket abang, kayaknya orangnya sudah nungguin di depan pintu gerbang dari tadi, ayoook kita segera bergegas,.. ucap anira"

**Anira dan edo pun segera menuju depan pintu gerbang**

"Itu pak slamet do,. ucap anira"

"Iya an,. ayo kita samperin"

**Anira dan edo pun menuju ke mobil pak slamet**

"Pak slamet,..?? Tanya anira"

"Neng anira yah ??,. Jawab pak slamet"

"Iya betul pak, maaf udah nungguin lama ya pak, hehe...,"

"Iya gak papa neng,.. santai aja,."

"Oh ya pak,,.. berhubung waktu sudah semakin siang bisa bergegas sekarang kan,.. ? tanya anira"

"Ayo neng, kita berangkat,. jawab pak slamet"

**Anira dan edo masuk kedalam mobil, pak slamet pun menyalakan mobilnya menuju ke desa suket abang**

***Setelah perjalanan yang hampir memakan waktu enam jam, mobil pak slamet pun akhirnya berhenti di depan tugu desa suket abang, anira dan edo yang turun dari mobil melihat kejauhan terlihat seorang bapak bapak yang sedang menunggu halaman dalam tugu***

"Neng, saya antar sampai sini aja ya, kebetulan hari sudah mulai gelap, saya pamit pulang, nanti kalo mau di jemput tinggal telfon aja ya, ucap pak slamet"

"Iya pak, makasih ya sudah antar saya sampai sini, hati hati dijalan, jawab anira"

"Baik neng,...."

**Anira dan edo pun, segera bergegas menghampiri bapak bapak yang berada di halaman tugu"

"Assalamualaikum,.. sapa edo dan anira"

"Waalaikum salam,. Mba anira yah ??,. Ucap bapak bapak tersebut"

"Iyaaa, maaf dengan bapak siapa ya,.. ? jawab anira"

"Oh, kenalin mba, saya pak sugi, ketua RT disini, kebetulan kemarin sore dapat telfon dari anak saya, kalo ada temenya yang akan KKN di desa sini,.. ucap pak sugi"

"Ohh maaf hehe,.. pak sugi bapaknya aldo yah,.?? tanya anira"

"Ya,.. betul mba..., ngomong ngomong hanya berdua mba ??"

"Iya pak, saya bersama temen saya edo ditugaskan untuk meninjau langsung desa ini, guna persiapan KKN bulan depan pak"

"Hai pak saya edo,.. sapa edo"

"Ohh gitu,.. Ehhh, ayooo, ayyooo mending ngobrolnya dirumah aja, gak enak kan udah mau gelap masa ngobrol di luar, nanti dikira apa gitu, hehe, ucap Pak RT"

*** Pak sugi yang selaku ketua RT di desa suket abang, mengajak anira dan edo bertamu kerumahnya, sambil berbincang bincang dan setibanya dirumah, pak sugi pun membuka pintu rumahnya***

"Kreeeket, kreeekeeet, monggoh masuk," pak sugi menawarkan masuk keduanya"

"Iya pak, makasih,"

"Mau minum apa,.. ? Teh apa kopi ??

"Kopi aja pak,!! jawab edo"

"Husss, kamu itu yah, jaga sikap,! suara lirih anira menegur edo"

"Heheehe , maaf an.."

"Saya teh aja pak, kebetulan nda ngopi,. ucap anira merendahkan nada"

"Ya udah, bapak kebelakang dulu ya, buat kopi sama teh,.. ucap pak sugi"

"Iya.. pak"..

**Pak sugi segera bergegas kebelakang menyiapkan kopi dan teh, dan tiba tiba dari depan terdengar suara orang mengetuk pintu**

*Tokkkkkkkk...! Tokkkkkk...! Tokkkkkkk...!

*Tokkkkkkkk...! Tokkkkkk...! Tokkkkkkk...!

"Eh an, ada yang ketuk pintu, siapa si mahrib mahrib bertamu kerumah orang,.?!"

"Husss, edo jaga bicaramu, gak baik ngomong seperti itu,. coba bukain pintunya.,, ucap anira"

"Ya, elah, ujungnya aku yang dirusuh bukain"

**Edo pun segera menuju pintu depan, namun setibanya didepan pintu, tidak terlihat orang yang dimaksud**

"Anjirrr, siapa tadi yang ngetuk pintu, celetuk edo"

*Edo pun segera menuju ruang tamu, namun beberapa langkah dari pintu depan terdengar lagi suara orang mengetuk pintu*

*Tooooook,.....! Tooooook,.....! Tooooook,....!

Lihat selengkapnya