Dendam kesumat

winda nurdiana
Chapter #5

Minyak dukun

Pagi itu, Pak Agus sudah menjalankan pekerjaannya sebagai seorang perawat. Sesudah memandikan Pak Irsyam, Pak Agus menerapi kaki dan tangan Pak Irsyam supaya bisa pulih kembali. Ya, walaupun butuh waktu lama, karena penyakit stroke bisa sembuh dalam bertahun-tahun lamanya.

"Sekarang kakinya digerakkan coba, Pak. Tadi saya udah terapi bapak sedikit-sedikit, " ucap Pak Agus.

Pak Irsyam menggerakkan tangan dan kakinya secara bergantian, dengan kaki dan tangannya yang masih berfungsi. Ya, Pak Irsyam menderita stroke kiri, jadi hanya tangan dan kakinya yang bisa digunakan.

"Bagus, Pak. Latihan terus, ya. Mbok menowo nek Bapak latihan terus, bapak cepet iso mlaku, " ¹jelas Pak Agus.

Pak Irsyam mengangguk.

Ana menuju kamar Pak Irsyam yang tak jauh dari kamarnya.

"Pak Agus, ini sudah saya siapkan makanannya untuk bapak dan bapak saya, " ucap Ana, ramah.

Pak Agus mengangguk. "Makasih, Mbak."

Ana berlalu menuju depan TV untuk menonton TV bersama Ifah.

"Bapak udah kamu siapin makan, Mbak?" tanya Ifah, menyelidik.

"Udah." Pandangan Ana teralih ke Ifah, lalu kembali ke acara TV yang ditontonnya.

Pak Agus memberikan makan itu pada Pak Irsyam. "Bapak makan sendiri, ya? Orang stroke itu nggak boleh terlalu dimanja, nanti niatan sembuhnya nggak ada."

Pak Irsyam didudukkan di kursi oleh Pak Agus, dan dia makan sendiri.

"Silakan dimakan makanannya Pak Agus. Maklum di desa, jadi makannya seadanya, " ucap Pak Irsyam.

Pak Agus memakan makanan yang tadi disiapkan oleh Ana.

Tok

Lihat selengkapnya