Manchester, musim dingin 2012
Duduk di depan perapian sambil menikmati semangkuk sup hangat akan lebih baik dilakukan di akhir pekan, pada musim dingin seperti ini. Namun, Laras lebih memilih untuk pergi menembus dinginnya udara demi bertemu dengan sang kekasih. Sore ini, lelaki itu meminta untuk bertemu di sebuah kafe. Tentu saja ia tak menolak, justru merasa senang karena mungkin pujaan hatinya itu akan memberikan kejutan mengingat hubungan mereka sudah mencapai usia satu tahun pada musim dingin kali ini.
"Laras."
Perempuan yang tengah memandang hamparan kanal dari balik jendela itu menoleh kemudian tersenyum hangat. Akhirnya seseorang yang sedang dinanti telah datang.
"Arya."
"Udah lama?" Lelaki bermantel panjang itu berbasa-basi sambil menarik kursi yang berhadapan dengan Laras, lantas mendudukinya.
"Enggak."
"Oh."
"Mau pesan apa?" Laras sengaja belum memesan minuman atau makanan karena ingin memesan bersama Arya.
"Nggak usah," jawab Arya singkat dan tak bersemangat.
Laras memandang wajah tampan kekasihnya, tapi tak seperti biasa, tak ada senyum di sana. Yang ada justru gurat kesedihan. Ada apa sebenarnya? Perasaannya mulai tidak enak.
"Darl, are you okay?"