Dengar

AlifatulM
Chapter #1

Awal Baru (1)

Melo...

Ayo sini...

Melo, hari ini turun hujan gak ya???

Gadis kecil berambut sebahu berponi tengah itu terus memamerkan senyum cerahnya sambil mengajakku berlari mengikutinya. Aku hanya bisa duduk tersenyum melihatnya. Aku sedikit bingung melihatnya yang terus tersenyum ke arahku sambil memanggil nama depanku. Seingatku, tidak pernah ada yang memanggilku dengan nama depanku, tapi kenapa panggilan gadis kecil itu begitu akrab terdengar. Aku nyaris meraih tangan gadis itu dan mengikutinya sampai tiba-tiba hamparan bunga yang mengelilingiku berubah menjadi sebuah ruang hampa yang begitu gelap.

 

Haahh…!!!

Aku seperti terhempas dan langsung berusaha keras membuka mataku. Ahh ternyata cuma mimpi. Batinku. Mimpi itu terasa sangat nyata tadi.

 

“Tita belum bangun ya?!?!?!” kata Mama sambil sedikit berteriak.

“Udah Ma!!!” kataku sambil menggosok-gosok mata mencoba menghilangkan sisa kantuk.

“Ahh iya alarmnya belom mati.” Aku langsung meraih ponselku yang berada di dekat kakiku.

 

Hari ini adalah hari pertamaku resmi menjadi siswa sekolah menengah atas. YUHUUU!!!! Setelah tiga hari melewati masa orientasi siswa yang begitu melelahkan, akhirnya aku bisa mengenakan rok abu-abu sekarang. Aku sangat menunggu hari ini karena setelah tiga tahun melewati home schooling, akhirnya Mama menyetujui permintaanku untuk melanjutkan masa SMA di sekolah biasa. Sebenarnya, tidak ada alasan khusus yang membuatku harus melewati masa SMP dengan home schooling. Aku tidak memiliki kesibukan apa-apa yang membuatku tidak bisa datang tepat waktu pukul tujuh pagi dan pulang jam tiga sore selama lima hari. Aku pun tidak memiliki riwayat penyakit apapun yang mengharuskanku tidak masuk sekolah sampai waktu yang cukup lama secara rutin. Maksudku, aku cukup sehat dan memiliki waktu yang sangat banyak untuk bisa bersekolah di sekolah biasa. Lagipula, seingatku, saat dibangku sekolah dasar, aku bersekolah di sekolah biasa yang berada di dekat Rumah. Aku ingat saat dulu berangkat diantar Ayah sambil beliau berangkat ke Kantor. Mama tidak mungkin beralasan tidak ada yang mengantarku saat SMP kan? Ayah memang tidak tinggal bersama kami begitu aku masuk SMP. Ahh mereka bukan berpisah atau ayah pergi duluan bertemu Sang Pencipta. Ayah dipindahkan ke Singapura oleh kantornya tiga tahun yang lalu. Mama tidak mau tinggal di luar negeri, sehingga membuat kami harus menjalankan hubungan jarak jauh dengan Ayah. Akhirnya, Ayah harus tinggal sendirian di Singapura dan rutin pulang ke Indonesia setiap enam bulan sekali. Ya pokoknya, itulah alasan kenapa aku begitu sangat menunggu datangnya hari ini!!!

 

“Ini bekal untuk hari ini. Mama bikin nasi goreng kesukaan kamu.” kata Mama begitu melihatku keluar kamar.

“Oke sip Ma! Aku mandi dulu ya!” kataku yang langsung mengambil handuk dan bergegas menuju kamar mandi.

 

Lihat selengkapnya