Denting Hitam Putih

krkawuryan
Chapter #1

Prolog

 Menangis ia di depan dua pusara. Penuh merengkuh batu nisan kedua tangannya. Air mata hampir tak lagi tersisa, menitik deras bersama luka selama 12 tahun. Tak lagi bisa diperbaiki sebuah takdir, tak sanggup manusia mengembalikan nyawa, hingga membuatnya berakhir pada satu keputusan, yaitu menyusul anak dan istrinya.

 “Bawa aku pulang,” ujarnya lirih. Rindu bercampur hati yang hancur tak lagi terbendung. Sakitnya kepalang parah. Tak bisa diobati meskipun sempat dihinggapi kisah yang ia kira bisa membuatnya lupa akan kehilangan.

Begitulah, ditinggalkan memang lebih perih ketimbang meninggalkan.

Lihat selengkapnya