Jasad Kulina sudah dibawa pergi pihak berkepentingan. Namun tragedi itu masih saja berputar di benak Liora. Kepala retak tergolek mengenaskan dengan genangan darah, tangan kanan terkulai terjulur ke atas, sedangkan tangan kiri terguling ke bawah bagian pinggang. Kaki kanan tertekuk empat puluh lima derajat, sedangkan kaki kiri menekuk dua ratus tujuh puluh derajat.
Liora bahkan bisa melisankan ulang suara-suara dari petugas kepolisian. Menguping pembicaraan memang tidak baik. Namun perihal baik atau tidak, bukan lagi masalah untuk sekarang. Apalagi namanya terbawa perkara. Ia diwawancarai dengan emosi meluap-luap oleh guru dan berganti dengan nada hati-hati oleh polisi. Sampai akhirnya guru BK memberinya nasihat tentang kesehatan mental. Kepalanya terasa pusing, tapi tubuhnya menolak rubuh. Liora tidak ingin terlihat lemah. Mungkin mentalnya sedikit goyah, tapi tidak gila. Bahkan untuk membunuh teman sekolah.
"Sekolah diliburkan untuk tiga hari ke depan," kata Lizzy saat sahabatnya datang menghampiri.
Itu bisa saja menjadi berita yang menggembirakan jika saja tidak ada masalah. Liora gontai berjalan. Ia bahkan membiarkan Lizzy bercerita hal menyenangkan.
"Hanya tiga hari. Sebab sekolah kita sudah mendapat jadwal ujian semester dua. Nggak mungkin ditunda karena insiden ini. Wah, kalau dipikir-pikir, hidup kejam juga. Life must goes on, right?" sambung Lizzy penuh makna di kata terakhir.
Liora mengangguk ogah-ogahan. Tangannya merogoh saku, mengeluarkan kunci motor. Jika biasanya, ia akan terkesiap menyalakan motor, kini tampangnya masam.
Bagaimana bisa ia dituduh untuk hal yang tidak pernah dilakukan?
Pada dini hari, Liora cukup sadar diri bahwa ia sedang berada di sekolah. Membacakan cerita-cerita horor. Lalu, bunyi denting piano. Bukan sesuatu yang layak diperhatikan. Lantas hawa mendadak suram, bulu kuduk meremang, suara benda terbentur sangat keras dan mati listrik beberapa saat. Tapi kemudian menyala lagi. Tidak ada hal ganjil.
"Liora, gue percaya lo bukan pelakunya!" Suara Lizzy terdengar jenuh. Liora menyalakan kontak motor dan membiarkannya beberapa saat.
Akal sehatnya untuk memanaskan mesin bahkan bisa terpakai di saat-saat seperti ini.