"ibunda," Andini dan Shinta yang mendengar suara Deolinda, mereka menoleh ke arah Deolinda. Deolinda tersenyum, Andini berdiri dan Memeluk Deolinda.
"Kamu kesini sayang, ibunda senang melihat kamu." Andini memeluk Deolinda dengan erat.
"Ibunda rindu sama ayah? Tadi Deo tidak sengaja mendengar obrolan ibunda dan bibi Shinta," Andini melepaskan pelukannya, Deolinda tersenyum.
"Iya ibunda sangat merindukan ayahmu, sudah lama kami tidak bertemu." Andini menyentuh wajah putrinya, Deolinda memegang tangan ibunya.
"Deo janji, Deo akan membuat ibunda dan ayah bersama. Ibunda tidak perlu khawatir," Deolinda tersenyum, Andini tersenyum mendengar perkataan putrinya.
"Semoga doa kamu terkabul, ibunda selalu berdoa untuk keselamatan dan kebahagiaan kamu. Kamu harus bahagia," Andini tersenyum.
"Deo janji akan baik-baik saja dan selalu bahagia. "
"Jangan pernah membahayakan diri sendiri, ibunda tidak ingin melihat kamu terluka dan kesakitan."
"Iya ibunda, Deo tidak akan membuat ibunda khawatir." Deolinda tersenyum, Deolinda bingung, apakah dia harus bertanya atau tidak.
"Ibunda, ada yang ingin Deo tanyakan."
"Ada apa Deo?"
"Apakah kekuatan Deo, bisa membuat Deo berubah menjadi Deo yang kejam?"
"Kamu akan tetap jadi diri kamu, kamu tidak boleh kalah dengan kekuatan yang kamu miliki."
"Deo gagal mengontrol kekuatan Deo, hingga Deo tanpa sadar menampar teman Deo."
"Itu bukan kesalahan kamu, pasti teman kamu yang menyebalkan." Andini tersenyum pada putrinya.
"Bagaimana ibunda tahu kalau dia yang menyebalkan?"
"Ibunda adalah ibu kamu, ibunda tahu seperti apa putri kesayangan ibunda." Andini tersenyum pada putrinya, Deolinda tersenyum. Entah bagaimana, dalam sekejap Deolinda sangat menyayangi Andini.
"Kalau begitu Deo pamit pulang, Deo ada janji makan malam."
"Dengan laki-laki bernama Darren?" tanya Andini tersenyum.
Deolinda terkejut, "bagaimana ibunda tahu tentang kak Darren?"
"Ibunda adalah ibumu, ibunda tahu apa yang terjadi padamu selama kamu di dunia manusia."
Deolinda tidak paham dengan perkataan ibunya, "bagaimana caranya?"
"Dengan kekuatan yang kita miliki, tapi tidak semua orang memiliki kekuatan untuk bisa melakukannya." Andini tersenyum.
"Apa aku bisa melakukannya?"
"Bisa, jika ibunda bisa maka kamu jauh lebih hebat. Kamu harus bisa mengontrol kekuatan kamu, sekarang pergilah makan malam bersama Darren." Andini tersenyum pada Deolinda.