Derajat Pembalak Kayu

ALDEVOUT
Chapter #3

Benih dalam Tanah [3]

Rumah mereka terbuat dari kayu, dindingnya sudah lapuk dimakan usia, dan lantainya masih tanah yang kalau hujan akan basah dan tidak nyaman di kaki. Lampu minyak yang tergantung di dinding memberikan cahaya hingga di sudut ruangan, menampakkan beberapa tumpukan kayu yang baru ditebang. Suara hembusan angin dan gemerisik daun menambah kesan sepi di luar.

Ijul baru saja menuntaskan makan malam adiknya yang berumur lima tahun. Ia membantunya makan dengan sabar meskipun wajahnya lelah dan penuh debu. Setelah memastikan adiknya selesai, ia berjalan keluar untuk cuci piring, tetapi kegaduhan dari orang tuanya memicu penasaran. Ia berhenti dan mendengarkan.

Suara ibu yang bersemangat terdengar menjelaskan, "Supri, ada sekolah baru, Taman Siswa. Mereka bilang, ini sekolah gratis untuk siapa saja, bukan hanya untuk orang kaya. Ijul bisa belajar,” senyumnya lebar dan bahagia, “anak kita bisa punya masa depan lebih baik!"

Bapak Ijul yang mendengar mengangguk setuju, "Kalau itu benar, mungkin ini kesempatan buat Ijul. Siapa tahu nanti bisa bantu kita lebih baik."

Lihat selengkapnya