Derajat Pembalak Kayu

ALDEVOUT
Chapter #11

Diikuti Cabang dan Daun yang diakhiri dengan Bunga [2]

Ijul kini mulai mengerti bahwa jalan yang harus ia tempuh tidak hanya tentang bertahan hidup, tetapi tentang pembalasan yang lebih besar. Setiap langkah yang ia ambil dan setiap buku yang ia baca, semakin membentuk dirinya untuk melawan ketidakadilan yang telah merenggut ibunya.

Ibunya, yang telah berjuang keras untuk keadilan, meninggal sia-sia di tangan tentara Belanda. Namun, dalam hati Ijul, kemarahan itu berubah menjadi semangat yang lebih kuat. Meski Belanda telah menghilangkan nyawa ibunya, mereka tidak bisa menghapus semangatnya untuk terus berjuang. Semangat itu membara dalam dirinya, semangat untuk memperjuangkan kebebasan, untuk menuntut hak-hak yang telah dirampas, dan untuk memberi keadilan bagi orang-orang yang tak bersalah.

Setiap malam, Ijul duduk sendiri di bawah cahaya rembulan. Ia membuka buku-buku yang semakin tebal di tangannya. Ia belajar, bukan hanya untuk dirinya sendiri, tetapi juga untuk ibunya, untuk keluarga, dan untuk seluruh bangsa yang tertindas.

Ia berjanji pada dirinya sendiri bahwa semua pengorbanan ini tidak akan sia-sia. Suatu saat nanti, ia akan berdiri tegak sebagai bukti bahwa kemerdekaan bukan hanya mimpi, tetapi sesuatu yang harus diperjuangkan, meskipun harus melawan dengan segala yang ia punya.

Lihat selengkapnya