Blurb
Ketika perceraian itu terjadi, usia Maza masih sepuluh tahun. Dia belum bisa memahami kondisi orang tuanya, tetapi satu hal yang Maza pahami dia tidak ingin Naima, ibunya menikah lagi. Hingga Maza masuk SMA, ibunya tak menampakkan tanda-tanda ingin menikah lagi. Akan tetapi, satu tahun terkahir, ibunya rutin menerima telepon pada pagi dan malam hari. Telepon itu berdering dengan nada dering khusus. Pertengakaran Maza dan Naima tidak bisa dihindari. Maza meninggalkan Naima untuk pergi ke rumah ayahnya.
Apakah Maza benar ingin meninggalkan Naima hanya karena dering ponsel itu? Siapa yang menelepon ibunya setiap hari? Apakah Maza benar pergi menemui Ayahnya?