Hari mulai gelap. Jam menunjukkan tepat pukul 9 malam. Terlihat sebuah toko roti masih buka, meski jalanan di depannya sudah mulai sepi.
Lalu, seorang pria dengan pakaian serba hitam berjalan masuk kedalam toko roti itu. Dia menghampiri salah satu pegawai toko disana, Boni. Dan langsung mengeluarkan secarik kertas dan menaruhnya di atas meja pesanan tanpa sepatah kata pun keluar dari mulutnya. Wajahnya yang datar tanpa ada ekspresi apapun membuat Boni bingung dan menatap heran kearah pria itu.
"Maaf, mau beli yang mana?" Tanya Boni dengan ramah.
Orang itu hanya diam lalu pergi. Hal ini semakin membuat Boni bingung. Boni kemudian mengambil secarik kertas milik pria itu dan membaca tulisan di dalamnya. Tertulis beberapa roti yang ingin dia pesan secara lengkap beserta alamat rumahnya yang berada di desa Jati. Tanpa pikir panjang, Boni segera menyiapkan pesanan itu untuk segera diantar.
Berselang beberapa detik kemudian, Rena dan Toni(Rekan kerja Boni) kembali setelah keluar untuk membeli minuman sejak tadi.
"Lama amat, beli di luar kota apa gimana?" Boni nampak sedikit kesal.
"Sorry, agak antri tadi." Kemudian memberikan sebuah minuman ke Boni.
"Mana ada antri jam segini." Lalu Boni meminum minuman itu.
10 menit berlalu...
Boni selesai menyiapkan pesanan.
Dia kembali membaca isi kertas itu untuk memastikan semua pesanan pria tadi sudah benar.
"Oke beres. Ren, Ton, gue mau anterin pesenan, ada yang mau ikut gak?" Tanya Boni.
"Anterin bareng-bareng aja. Sekalian tutup toko. Udah waktunya." Menunjuk jam di dinding.
"Terus motor kita gimana? Ditinggal?" Tanya Rena.
"Iya gak papa, bentar doang. Aman aja." Ucap Toni mencoba meyakinkan 2 temannya itu.
Mereka pun berkemas dan menutup toko. Setelah semua siap, mereka berangkat menggunakan mobil milik toko.
***
Ditengah perjalanan, Boni tiba-tiba saja teringat wajah datar pria tadi, seakan ada yang aneh dan janggal. Dia lantas menceritakan ini ke Toni dan Rena secara runtut. Tanggapan ke 2 temannya itu justru mengira Boni terlalu berlebihan dalam menilai seseorang. Mendengar hal ini, dia berfikir omongan Rena dan Toni ada benarnya. Boni mulai coba menghilangkan prasangka buruk itu dan berfokus untuk mengantar pesanan sampai tujuan.
1 jam berlalu...
Mereka masih berada dijalanan yang tak tau dimana tepatnya. Desa Jati belum juga mereka temukan. Boni, Toni dan Rena mulai lelah dan mengantuk.