Alia dan Nurul berangkat bersama-sama ke kampus LSTM, sejak perkenalan mereka di flat. Alia juga merasa beruntung mendapatkan Nurul sebagai flatmate, sekaligus classmate. Merasa beruntung juga, termasuk saat pertama kali menjejakkan kaki mereka di kampus itu, sebelum Induction Week. Alia terkesima dengan sejarah, filosofi, dan lambang kampus LSTM, yang telah berdiri sejak 1898. Termasuk fasilitas gedung kuliah yang meskipun terlihat sederhana terlihat dari luar, dengan gaya arsitekur Victoria, namun gedung berwarna coklat berlantai empat itu menyimpan sejarah yang sangat membanggakan. Di sampingnya terdapat gedung LSTM yang lebih modern, serta Wolfson Building dengan logo berwarna perak di depan gedung utama yang dipisahkan oleh jalan raya, Pembroke Place.
Logo LSTM, yang popular disebut sebagai emblem, terpampang megah di bagian depan gedung kampus. Umbul-umbul juga tertancap di beberapa titik sekitar kampus, berkibar-kibar, bertuliskan Welcome to LSTM. Logo LSTM saat ini diambil dari lambang tradisionalnya dan menggambarkan sebuah layar berwarna merah marun. Memasuki gedung utama LSTM yang berada di kawasan Pembroke, Alia cukup merinding. Merasakan atmosfir kampus tua yang sakral dan magis, tempat berkumpulnya para cendekiawan. Hawa sejuk yang menyeruak semakin membuat Alia merinding dan membuatnya bergidik beberapa saat. Sejumlah orang dan mahasiswa berlalu lalang, tampak sibuk membicarakan proyek-proyek mereka, dan terdengar logat bahasa Inggris yang khas. Tentunya, warga kampus itu juga berasal dari berbagai macam negara dan ras.
Memasuki gedung utama di lantai dasar, Alia dan Nurul melihat lambang tradisional LSTM, sebagai dasar dari logo LSTM yang modern. Lambang tersebut tergambar dan terpajang pada jendela kaca patri berwarna hijau keunguan. Alia pun tertarik mencari makna dari lambang itu melalui Google di gawainya. Nurul pun mengikuti. Tak sampai sepuluh detik, keluarlah informasi yang dicari Alia, membuatnya terkesima sejak paragraf awal. Lambang itu menggambarkan longboat Viking yang berada di bawah layar kapal dan dirancang oleh desainer terkenal Glaswegian Herbert MacNair. Elemen-elemen lambang semuanya memiliki arti.
Perahu panjang Viking yang digambarkan dalam lambang LSTM merujuk kepada warisan maritim Liverpool dan lokasi sekolah yang terletak di Inggris Utara. Sebuah daerah dengan hubungan sejarah yang bermakna dengan Skandinavia, yang menjadi sasaran invasi Viking dan Danelaw sepanjang abad kesepuluh. Fakta bahwa kapal digambarkan di bawah layar mengacu pada 'perjalanan ke tujuan yang tidak diketahui'. Hal itu merupakan cerminan misi kampus untuk meneliti dan mengobati penyakit tropis. Demikian pula, matahari terbit yang ditempatkan tepat di belakang kapal menunjukkan awal perjalanan dan menghormati motif keberuntungannya. Akhirnya, mata yang digambarkan di layar kapal sebagai pemberian penghormatan kepada dewa-dewa kuno yang berhubungan dengan penyembuhan, khususnya dalam mitologi Yunani.
Subhanallah! Keren! Alia bergumam dalam hati, dan membuatnya terharu.
“I am so blessed, Nurul, to be here.”
“Sure. I am, too, Alia.”
“The history of this campus is completely amazing! Saya bisa merasakannya bahkan saat membuka pintu pertama kali tadi.”
“Betul sekali, Alia. Saye juga merasakan hal itu. Kite patut bersyukur terhadap semue ini.”
Alia dan Nurul bersepakat tentang perasaan mereka. Dan mereka berdua berkomitmen untuk masuk dan keluar kampus dengan prestasi, dan mendapatkan gelar tepat waktu.
“Boleh ambil foto kah di sini, Nurul?”
“Of course. Why not? This time is yours,” jawab Nurul penuh senyum. “Biar saya ambil foto awak dulu, setelah itu kite selfie, ya.”
Alia mengangguk.
Setelah mengagumi gedung utama, mereka pun beranjak ke lokasi lain seperti ruang-ruang kuliah dan perpustakaan yang sangat modern, dan serba digital. LSTM memiliki pengajaran dan penelitian modern dengan fasilitas yang lengkap, sesuai dengan tujuan lembaga di bidang terkini pengobatan tropis. Fasilitas perpustakaan dan semua audio visual sangat mutakhir, serta ruang diskusi dan ruang pengajaran mahasiswa yang lebih fleksibel. Mereka melihat-lihat ruang-ruang terkait fasilitas pembelajaran, yaitu Weston Active Learning Lab. Di ruangan ini menawarkan lingkungan belajar multifungsi, menawarkan kepada mahasiswa sistem pengajaran yang unik dan pengalaman kolaboratif, sebagai tempat pelatihan global profesional kesehatan dan pemimpin masa depan. Terdapat pula tempat bernama Brightspace, sebuah ruangan tempat yang disebut virtual learning environment. Brightspace menyediakan akses ke konten pembelajaran dan aktivitas terkait, alat untuk komunikasi dan kolaborasi, asesmen, baik formatif maupun sumatif, dan area untuk refleksi pribadi. Sejumlah teknologi lainnya juga telah diintegrasikan ke dalam Brightspace menggunakan sistem SSO, single sign-on. Hal ini memastikan bahwa mahasiswa memiliki akses ke semua informasi dan perangkat mereka menggunakan satu nama pengguna dan kata sandi.
“Fantastic!” ungkap Nurul.
“Totally agree, Nurul.”
“Sudah tak sabar saye nak kuliah lah minggu depan,” ujar Nurul terkekeh.
“Saya juga, dong,” timpal Alia.
“Oh iye, awak bawa lunch ke, Alia?”
“Saya nggak bawa, Nurul. Padahal sudah mulai lapar ni menjelang siang.” Alia melirik ke jam tangannya. “Sudah jam 11, Nurul.”
“Jum, kite cari kantin dulu, lah. Lepas itu, kite cari tempat sembahyang.”
“What? Sembahyang?””
“Shalat maksud saya, Alia,” jelas Nurul, sambil tersenyum.
“Ooo. Ada kah tempatnya?”