Setelah mempelajari kehidupan Alia selama ini, Aria memutuskan melamar Alia di Liverpool. Aria berjanji akan menikahi Alia secepatnya dan mengajak Dirga juga tinggal bersama. Sebelum lamaran berlangsung, di hadapan Syeikh Umar, kedua Aria dan Alia menceritakan latar belakang masing-masing, termasuk kekurangan masing-masing. Saat itulah, Syeikh Umar menejaskan Alia adalah seorang tunarungu. Aria terkesiap, dan berfikir ulang untuk melamar Alia. Setelah berpikir panjang, Aria mempertimbangkan kembali untuk melamar dan menikahi Alia. Akhirnya mereka kembali terpisah. Masing-masing melakukan introspeksi diri tentang tujuan hubungan mereka ke depan. Alia dan Aria melakukan perenungan mendalam tentang hakikat hubungan mereka. Komunikasi mereka terputus cukup lama. Masing-masing tumbuh egosentris, sementara pada hakikatnya mereka saling membutuhkan. Aria lalu memutuskan menerima Alia dengan segala kekurangan. Namun, halangan terakhir muncul dari pihak keluarga Aria yang menolak kehadiran Alia. Namun dengan berbagai usaha, Aria berhasil meyakinkan keluarganya bahwa Alia adalah juga manusia yang layak dicintai, dan demi merawat Dirga yang mulai kehilangan sosok Ibu. Aria dan Alia menikah di Edinburgh, dan membawa serta Alia tinggal bersamanya dan Dirga. Mas kawin dari Aria berupa prosesor implan koklea untuk ditanamkan di bawah telinga kiri Alia, untuk menunjang kehidupannya kelak agar lebih sempurna.