Destiny

Eva ayu riandini
Chapter #2

#2

"Kau masih mencarinya Io" Tanya Suta pada member termuda di grupnya itu. Namanya Zio tapi teman-teman segrupnya selalu memanggilnya Io. Zio sedang meneliti semua video hasil rekaman konser grupnya beberapa hari lalu. Berharap yang dia cari kembali datang. Zio mendongak lalu hanya mengangguk saja.

"Siapa yang dia cari Bang?" Tanya Caesar lalu menjatuhkan dirinya di sofa samping Zio.

Zio bereaksi lalu mengedipkan mata pada Suta. Dia tidak mau ada yang tau selain Suta apa yang dia cari sebenarnya. Suta tersenyum lalu menggelengkan kepalanya.

"Bukan apa-apa Sar, oh ya besok kita free mau kemana kalian?" Tanya Suta mengalihkan pembicaraan. Zio menutup laptopnya lalu meletakkan kepalanya ke punggung sofa dia menghela nafas pendek.

"Aku mau di sini saja, makan, tidur, main game" sahutnya kemudian. Caesar memukul lengan Zio, "Ya...kenapa kau hanya di sini saja, mari kita ke apartement mu Bang. Kita bisa main game sepuasnya disana" timpal Caesar mengajak Suta untuk ke apartementnya. Zio mendengus lalu menimpuk wajah Caesar dengan bantal, "Itu sama saja Bang, kau pikir apa bedanya main game di asrama dengan di apartement Bang Suta" ucapnya kemudian, Caesar mendengus kesal dan hampir membalas Zio dengan menimpuk bantal juga. Namun Zio sudah berlari terlebih dulu, karena dia yakin akan mendapat balasan pukulan dari Caesar.

Ditempat lain

"Luna,,,bangun sayang, Mama sudah membuat sarapan enak untuk Luna" ucap Kira lembut sembari mengusap-usap rambut Luna. Gadis kecil itu mengeliat pelan, dia berkedip beberapa kali lalu merangkul Mamanya.

"Ma...Luna masih mengantuk, tidur lagi Ma" ajak Luna kemudian menarik Kira untuk kembali berbaring.

Kira tersenyum dan menuruti gadis kecilnya. Sesekali memang terkadang Luna rewel dan meminta Kira untuk kembali tidur. Tapi dengan kesabarannya Kira selalu saja bisa mengambil hati gadis kecilnya itu.

"Luna...Mama hari ini harus berangkat lebih pagi. Hari ini Mama bekerja di tempat baru, Luna mau Mama terlambat ya?" ucap Kira mencoba meluluhkan Luna.

Luna lalu membuka matanya lebar.

"Mama jangan kerja, nanti Luna sama siapa? Luna tidak mau ditinggal Mama" rengek Luna lalu melingkarkan tangannya keleher Kira.

Kira tersenyum dan mengelus rambut Luna.

Lihat selengkapnya