DESTINY

trisna maharani
Chapter #2

Berharap Bertemu

06.15 WIB itulah yang terlihat pada jam weker yang ada di nakas kamar Agatha. Terlihat Agatha tengah bersiap - siap menuju ke sekolah, ia pun segera turun dan pamit kepada orang tuanya.

Sampai di sekolah ia melihat sekolah masih sepi, mungkin hanya ada beberapa siswa saja.

Di kelas ia tidak tau harus melakukan apa, lalu ia mengeluarkan alat - alat gambarnya dan mulai menggambar.

Entah kenapa, ia ingin menggambar wajah lelaki kemarin. Mungkin saja aku bisa bertemu dengan dia lagi?

30 menit berlalu, keadaan sekolah mulai ramai. Banyak siswa yang berlalu lalang. Kelas Agatha pun sudah lumayan ada siswa.

"Ngambar apa, Tha?" Tanya Riri, sahabat dekat sekaligus teman duduk Agatha.

Agatha menoleh ke arah Riri, "ah, engga ada. Cuma gambar yang aneh aja." Ujarnya sambil menutup buku gambarnya.

"Boong ya lu? Coba sini gua liat dulu." Sambil mengambil buku gambar Agatha.

Riri pun membuka buku gambar itu, ia menyeritkan dahinya heran.

"Lu gambar wajah cowok? Siapa dia?"

"A-ah itu cowok yang nyelamatin aku waktu tenggelem di danau kemarin. Aku belum tau namanya siapa."

"Lu tenggelem? Kok bisa? Kenapa engga ngasih tau gua dah?" Tanya Riri dengan wajah kaget.

"Hehe iya, kemarin pensil gambar ku jatuh jadi mau diambil eh malah aku yang jatuh. Ga mau bikin kamu khawatir, kamu tenang aja."

"Huft, ya udah deh. Eh terus, pensilnya dapet?"

"Hehehe engga." Ucapnya sambil cengengesan.

"Ck, untung aja lu ga kenapa. Coba aja kalau dimakan buaya? Ga kebayang."

Agatha memukul lengan Riri pelan, "jangan ngomong ngawur ah."

"Hehe iya iya. Ya udah nih." Sambil menyerahkan buku gambar milik Agatha.

"Tha, nanti malem lu ada waktu ga?" Tanya Riri sambil mengeluarkan buku-bukunya.

Agatha menoleh lalu menggeleng, "engga ada. Emang kenapa?"

"Nanti nonton mau? Kebetulan ada film baru yang baru tayang. Filmnya itu diadaptasi dari novel keren kan? Mau ga?"

"Hm, iya deh boleh."

"Ya udah nanti malem jam 7 gua jemput ya."

Lihat selengkapnya