Tahun 2012, Tim Bentang Pustaka ‘melamar’ saya untuk membukukan tulisan di blog leonisecret.com. Saya mengusulkan bagaimana jika tulisan saya bukan dibukukan melainkan dinovelkan saja. Ada teman yang meragukan, bagaimana saya akan mengubah tulisan di blog yang notabene tulisan nonfiksi menjadi novel fiksi? Ya, saya sendiri meragukan, tetapi sekaligus tertantang. Setelah sempat mengubah total naskahnya dari ide naskah awal, jadilah Destiny, novel fiksi pertama saya yang terinspirasi dari blog.
Terima kasih yang tak pernah cukup untuk diucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang tak henti-hentinya memberi pelajaran dan kejutan indah di saat yang tepat. Terima kasih telah menciptakan Destiny dan memberi kesempatan hamba-Nya untuk menenun benang merahnya.
Cinta dan terima kasih saya untuk kedua orangtua, ketiga kakak, keponakan, dan keluarga besar di Jawa dan Bali, yang selalu ada sebagai akar Destiny.
Terima kasih kepada Tim Bentang Pustaka, khususnya Mbak Noni, Mbak Putri, Mbak Tiwi, yang sudah dengan sabar banyak membantu membidani kelahiran Destiny dari jauh.
Terima kasih kepada seseorang yang membantu melahirkan blog leonisecret.com. Sebab, mengenalnya membuat saya menemukan Destiny.