Andrey meletakkan sepedanya begitu saja, buru-buru ia memasuki Internet Kafe, ia memilih ruang privat dan membuka situs dewasa. Dilihatnya pemeran wanita, mulai dari wajah sampai baju yang dikenakan, ia juga memperhatikan latar tempat pengambilan gambar, ia memperhatikan dengan jeli semua aspek dari film dewasa yang ia lihat. Lagu yang diputar operator internet kafe pun semakin liar dan liar, tubuh Andrey berkeringat. Tiba-tiba ia mendapat panggilan masuk, ia pun menekan tombol “Yes” setelah mem-pause film dewasa, dengan sangat jelas terdengar, Todd, ayah Andrey.
“Adikmu tidak sadar, kondisi anehnya tiba-tiba datang lagi!”
***
Andrey memainkan handphone nya, diperhatikan baik-baik wajah pemeran wanita, di depan Andrey terbaring Thom, adik Andrey. Detak jam sudah menunjuk kearah tiga, suasana sunyi, Andrey fokus ke film dewasa, tiba-tiba terdengar suara pintu diketuk, suara ketukan pintu makin keras dan keras, namun ia bergeming. Pemuda tersebut semakin tenggelam.
“Andrey...! Andrey...! Kau dengar? Buka pintu! Sekarang giliran ayah jaga!”
Jam menunjukkan pukul 5.30, Andrey terbangun, ia menggeliat, video yang dilihatnya sudah berakhir, Sambil mengucek mata ia melihat ke arah jam, dengan sedikit malas pemuda tersebut berjalan ke arah pintu kemudian membukanya, dilihatnya Todd, Paul, sang paman serta sepupunya, Nikholas, yang pulas. Andrey menggoyang-goyangkan tubuh Todd.
“Oh Andrey. Kenapa semalam..."
Belum selesai Andrey memotong.
“Maaf ayah, aku terlalu fokus ke penyelidikan yang sedang aku lakukan, hingga akhirnya mengantuk dan tertidur pulas.”
Andrey pergi.
“Sekarang giliran ayah.”
***
Sore harinya terlihat Maya, ibu Thom, ia terlihat mengobrol dengan Todd serta Nikholas. Thom sudah sadar dan sedang memainkan game.
“Aku tidak paham apa maksud ‘kata’ penyelidikan dari Andrey, sudah jelas ia pengangguran sejak bulan kemarin dan ia bekerja sebagai penjaga perpustakaan sebelum dipecat.” Todd berkata.
“Apa ia mengalami depresi karena dipecat?” Respon Maya Khawatir.
Meski Maya adalah ibu tiri, ia amat peduli dan sayang pada Andrey.
“Aku punya kenalan seorang penggiat kesehatan jiwa. Akan aku tanyakan padanya.” Lanjutnya.
“Tapi aku takut Andrey ikut organisasi tertentu. Aku akan menyelidiki hal tersebut. Untuk mengetahui apakah seorang mengalami gangguan kejiwaan diperlukan waktu yang tidak sedikit.” Timpal Paul.
“Kenalanmu itu tidak bisa langsung menyimpulkan apakah Andrey terganggu atau tidak.” Timpalnya lagi.
“Sekarang soal Thom, apakah kita harus pulang sekarang? Dia sudah pulih.” Todd mengubah topik.
“Kita akan rugi bila ia hanya satu hari disini, biayanya sama dengan tiga atau lima hari. Lebih baik biarkan ia beristirahat, banyak yang peduli padanya disini.” Jawab Paul.
Paul melihat ke arah Thom, dilihatnya seseorang yang sudah berusia 26 namun tingkahnya masih seperti seorang anak berusia 12 tahun.
“Lihat ia sedang memainkan game. Aku jadi bertanya pada diriku sendiri, apakah ia Thom yang lahir pada 12 November itu?”
Maya dan Todd terdiam.
***
Di warnet Andrey sedang mencari-cari data tentang Michihiro Tatsui, bintang porno yang dilihatnya kemarin. Di situs penyedia film-film porno hanya terdata ukuran payudara dan tanggal lahirnya saja.
“Ini saja tidak cukup.” Batin Andrey.
Andrey terus mencari dan mencari, mulai dari wikipedia sampai blog-blog pribadi yang lama sudah ditinggalkan pemiliknya. Tetapi yang ada hanya video, bukan biodata. Ia pun menelepon sahabatnya, Gray.
“Hai, Gray, apa kau tahu siapa Michihiro Tatsui?” Buka Andrey.
“Aku tidak tahu. Jika itu bintang porno jangan bicarakan sekarang. Aku sedang di laboratorium dan sejak tadi kami diperhatikan.” Suara telpon ditutup, tidak terdengar suara Gray lagi.
Sudah berjam-jam Andrey di warnet, seorang penjaga mengetuk ruang privat dan bertanya pada Andrey bahwa waktunya tinggal 15 menit lagi, Andrey pun memilih untuk tidak melanjutkan pencariannya, setidaknya sampai besok atau tengah malam karena ia berencana untuk membayar tetangganya demi menyewa saluran wifi. Walau nampaknya tidak peduli pada banyak hal Andrey adalah anak yang jujur.
***