Destiny

Rere Valencia
Chapter #7

Plothole: Bagian 1 (Hidup Sebagai Manusia Seutuhnya)

Andrey yang tersentak menelan ludahnya berkali-kali, ia kesulitan. Ia menarik nafas tapi nafasnya serasa pendek, tapi Andrey merasa aneh, normalnya jika ia merasakan atau mengalami hal yang baru dilaluinya maka kecemasan akut akan menyeruak, tapi nyatanya Andrey tidak merasakan gejala perasaan buruk tersebut.

Andrey pun teringat sewaktu sehari-hari mengalami kecemasan akut seperti biasa ia ingin kembali ke masa kecilnya dimana meskipun ia tidak pernah bermimpi tetapi ia tidak memiliki rasa kecemasan akut yang baginya menyakitkan.

Tapi kini Andrey merasa bingung, ia seolah asing dengan rasa menjadi manusia normal pada umumnya. Andrey pun mencoba mengundang kecemasan akutnya, mengingat-ingat kembali rasanya agar rasa negatif itu bisa ia rasakan, tapi aneh, ia tak bisa.

Pintu diketok, suara Thom terdengar.

"Kak Andrey waktunya sarapan!" Panggilnya dengan suara lantang dan keras.

"Bukannya hari ini banyak murid yang mengembalikan buku di perpustakaan sekolah tempatmu bekerja." Lanjutnya.

"Buku apa? Murid-murid apa?" Andrey membatin.

Tapi yang lebih penting dari itu Andrey heran karena Thom berbicara layaknya orang normal dan intonasi bicaranya pun dewasa, tidak kekanak-kanakan.

Lalu terdengar suara wanita, yang secara tiba-tiba Andrey lupa nama wanita tersebut, tapi Andrey sangat tahu bahwa suara yang ia dengar adalah suara sang ibu kandung.

Andrey segera berlari, membuka pintu kemudian memeluk wanita tersebut.

"Ma... Aku kangen, ma."

"Eh. Ada apa ini, Drey?" Tanya wanita tersebut heran.

"Hahaha, Kak Drey ada-ada saja." Thom merasa terhibur dengan tingkah kakaknya tersebut.

"Tuh, dengar adik kandung mu." Nasehat wanita tersebut yang membuat Andrey garuk-garuk kepala.

Tapi Andrey merasa ada yang janggal, seharusnya Thom adalah adik tiri, kenapa wanita tersebut tadi memanggil Thom dengan sebutan "Adik kandung mu."

"Dan dimana Maya?" Pertanyaan-pertanyaan tersebut kemudian hilang dari pikiran Andrey berbarengan dengan perutnya yang berbunyi tanda lapar.

***

Andrey, Thom dan wanita yang Andrey tahu adalah ibunya sedang sarapan, awalnya Andrey tidak memperhatikan keadaan sekitar karena saking laparnya, hingga akhirnya saat perut sudah terisi Andrey mengingat tentang Trilia, Maya dan Todd yang dijawab oleh Thom dimana jawaban tersebut amat mengejutkan Andrey.

"Jangan ngelantur, kak. Ayah sudah tiada semenjak 7 tahun yang lalu."

"Dan siapa pula itu Trilia juga Maya?"

Thom yang sedang makan agar-agar sebagai makanan pencuci mulut tersedak karena terkejut, Thom kaget kemudian berusaha membantu kakaknya agar agar-agar bisa dikeluarkan.

"Hati-hati, dong." Wanita yang Andrey ingat sebagai ibu kandungnya mengingatkan.

"Thom, Andrey. Segera berpakaian! Kalian hampir telat untuk bekerja." Tambahnya.

Andrey kaget selain kini Thom normal ia pun sudah bekerja.

"Kau bekerja?" Tanya Andrey pada Thom dengan raut bertanya-tanya.

"Tentu lah. Aku bukan nolep, kak." Thom heran dengan pertanyaan Andrey sambil tertawa.

"Makanya obat pagi jangan lupa diminum." Tambahnya disertai suara tawa yang makin keras.

"Obat? Obat apa?" Tanya Andrey pada Thom yang dibalas obat skizofrenia oleh wanita yang Andrey ingat sebagai ibunya.

Andrey terkejut, ia kini bukan lagi penyandang kecemasan akut, melainkan skizofrenia.

"Sejak kapan aku sakit?" Andrey bertanya dengan mimik serius.

Dengan terlebih dahulu meminta maaf Thom menjawab bahwa kakaknya tersebut mengalami sakit mental semenjak sang ayah tiada. Dirinya terlalu depresi ditinggal Todd karena amat dekat.

Andrey tertegun sejenak, bukan karena jawaban dari Thom tentang penyakitnya, melainkan lebih ke cara dan gaya bicara Thom layaknya orang normal.

Memang Thom yang kini dihadapannya berambut pendek, kumis juga tampak rapi dan wajahnya juga segar, tak seperti Thom yang Andrey lihat di hari-hari sebelumnya, rambutnya panjang dan lepek, kumis tidak terurus serta tipis-tipis khas ikan lele seperti pemuda kebanyakan serta memiliki wajah yang kusam.

Tapi meski begitu Thom yang kini ada dihadapan Andrey seolah memiliki aura angkuh dan sombong, tak seperti Thom sebelum-sebelumnya yang meskipun bisa dibilang tidak normal namun auranya amat hangat dan punya kesan ceria.

Lihat selengkapnya