Destiny

Rere Valencia
Chapter #17

Satu Dunia yang Sama

Andrey mengikuti diam-diam gerombolan yang membawa Gray dengan paksa, ia tak peduli dengan peraturan dunia tersebut yang telah ia hapal beberapa malam sebelumnya, tentang tidak boleh ikut campur dalam masalah bahkan yang beresiko membahayakan nyawa, kecuali salah satu yang terlibat dalam masalah meminta pertolongan dari orang sekitar, contohnya kasus jambret yang pernah Andrey saksikan beberapa waktu yang lalu bersama Yessica.

Ancaman pidana tak main-main, Andrey sendiri beresiko dihukum menarik becak dengan hanya istirahat satu kali dalam satu hari dengan target poin tinggi, dimana itu berpotensi membuat Andrey menarik becak hampir 24 jam.

Namun Andrey tak peduli, tapi dia juga tidak bodoh, ia mengikuti gerombolan tersebut, saat mencapai tempat sepi Andrey baru memanggil gerombolan tersebut, tentu dengan nada dan gestur yang memancing emosi. Tujuannya adalah supaya gerombolan preman tersebut emosi lalu pada akhirnya melepaskan tangan mereka dari Gray supaya sahabat Andrey yang di dunia kini itu menjadi seorang siswa sebuah sekolah itu bisa lari.

Tapi...

Andrey terkejut, saat para preman tersebut melepas Gray, pria yang di dunia kini menjadi remaja itu malah tidak lari, ia justru mengikuti para preman yang sedang berjalan ke arah Andrey.

Gray berkata,

"Urusan kalian denganku belum selesai."

Andrey heran, ia tak habis pikir. Tapi ia hanya bisa terdiam menganga menyaksikan keputusan Gray, ia pun akhirnya melihat Gray kembali dihajar.

Beruntung, para preman mendengar suara polisi yang sedang memandu anak kecil kemudian setelah selesai memandu polisi tersebut kembali berpatroli, suara tersebut terdengar beberapa blok dari situ.

Gerombolan preman tersebut pun memilih untuk lari, tapi sebelumnya mereka mengancam Gray, ancamannya adalah bahwa mereka akan kembali dan bersumpah hal yang lebih mengerikan akan terjadi bila Gray mencoba menghindar atau mencoba melarikan diri.

Andrey mendekati Gray, namun dengan nada kasar Gray berkata,

"Pergi!"

"Kau tahu aturan tidak boleh ikut campur 'kan?!"

Andrey tetap berusaha mendekat, ia menunjukkan gestur supaya Gray tenang, tapi dengan nada mengancam pemuda yang kini babak belur tersebut berkata,

"Kau seharusnya tahu peraturan, sebentar lagi polisi kan lewat sini."

"Akan ku laporkan bahwa kau dengan ilegal mencoba mencampuri masalahku."

Andrey pun membalas,

"Tapi..."

Untungnya pikiran Andrey berjalan nalar meski polisi yang berpatroli sendiri masih cukup jauh.

"Baik."

"Tapi kau boleh curhat padaku kapanpun."

"Datanglah ke rumahku kapan saja."

Andrey berkata seperti itu karena dulu, suatu hari, Gray pernah mengembalikan buku yang ia pinjam di sekolah ke rumah Andrey. Andrey belum sadar bahwa yang ia ingat adalah memory dari Andrey yang dulu menghuni dunia tersebut, bukan dirinya.

Gray pun menjawab,

"Oke."

"Tapi meski kau sudah tahu, kau tak ku izinkan mencampuri urusanku."

Andrey terdiam sesaat kemudian mengangguk.

Lihat selengkapnya