"Kalau kalian coba bergerak sedikit saja, salah satu dari Yessica atau Trilia akan habis."
Andrey jelas menuruti kata-kata dari ayahnya tersebut, bukan karena ia takut pada ayahnya itu, tapi karena ia memprioritaskan keselamatan kakak dan kekasihnya.
"Tidak kah bisa kita berdialog, ayah?"
Dialog katamu? Kau meminta aku menuruti tata cara dari seorang laknat yang kau sebut Tuhan itu?"
"Sadarlah, Drey."
"Gunakan logika."
"Entitas itu akan mengeksekusi mati dirimu."
Saran dari Andrey pada Todd untuk melepaskan kakak dan kekasihnya itu dijawab oleh logika yang masuk akal oleh Todd, tentu hal yang aneh Andrey yang notobene akan dieksekusi mati oleh pihak Anindita malah kini justru berpihak pada pihak Anindita.
"Aku hanya merasa itu adalah hal yang benar, ayah."
"Percuma lolos dari eksekusi, tetapi tidak bertanggungjawab."
Yang langsung dijawab oleh Todd,
"Kalau memang begitu, iblis itu pasti tahu kau berhati mulia."
"Hati yang mulia seharusnya diupah besar jika dia memang Tuhan."
"Seharusnya kau diampuni karena punya hati mulia."
Andrey sebenarnya agak setuju dengan pendapat ayahnya tersebut tetapi ia memiliki sebuah pemikiran tersendiri.
"Ya, itu memang hati yang mulia."
"Pemikiranku memang mulia."
"Tapi seseorang tidak bisa langsung dibebaskan dari hukuman karena memiliki pemikiran mulia."
Todd hanya menjawab "Heh" dengan sinis ucapan putranya tersebut.
"Todd, aku mohon lepaskan Trilia dan Yessica."
Pinta Maya yang dibalas diamini Gray dengan anggukan.
"Ayah, aku mohon lepasin mereka." Pinta Thom versi songong, tapi di dasar hatinya ia merasa amat bahagia, sebab itu adalah momen ia kembali bertemu dengan Todd, meski ayah yang ada di hadapannya kini itu adalah Todd yang lain yang berasal dari dunia yang berbeda.
Todd memang terkepung di markas musuh, tapi ia merasa bisa mengambil situasi yang menguntungkan dengan sedikit membahas perihal ayah dan seorang putranya dengan Andrey, Todd melihat itu bisa jadi kesempatannya untuk kabur.
Tapi ia mencoba mencari celah yang tepat agar siasatnya bisa berjalan. Kali ini yang bisa ia lakukan adalah menodongkan senjata pada Yessica dan Trilia secara bergantian. Ia mengamati Andrey, mengamati Gray, mengamati Maya serta juga mengamati Thom. Saat itu Todd belum tahu bahwa nama terakhir bukan putranya yang asli.
Ia terus mengamati, Todd tahu salah langkah sedikit saja ia bisa dihabisi, memang ia tidak akan dibunuh karena tentu saja yang menjadi musuh sebenarnya adalah keluarganya sendiri, ia paham betul ia tidak akan dibunuh, tapi sebuah aib dan penghinaan besar baginya jika tertangkap, dan mengakui bahwa pihak Anindita adalah pihak yang benar dan langkah dirinya selama ini adalah salah.
Sifat itu adalah hasil pengaruh Gelap pada dirinya, pengaruh Gelap telah masuk ke dalam jiwa sanubari Todd, hanya api pensucian yang kini bisa menyelamatkannya, dan Todd amat tak sudi untuk masuk ke dalam api pensucian, baginya masuk kesana lebih buruk dari kekalahan paling menghina, dan lagi-lagi hal tersebut karena pengaruh dari Gelap.
"Bisakah aku berdialog berdua saja dengan Andrey."
"Thom, Maya, Gray. Keluarlah."
Semua terkejut tapi entah mengapa tiba-tiba semuanya setuju, dan itu bukan saran dari Anindita, tetapi hati mereka berkata bahwa langkah tersebut adalah langkah yang tepat.
Kini tersisa Andrey dan Todd yang masih menodongkan senjata pada Yessica dan Trilia secara bergantian.
Untuk Trilia, kini ia merasa kekuatannya tidak bisa digunakan, sebetulnya hal mudah bagi dirinya untuk bisa lepas dari ikatan ayahnya itu dan sebetulnya ia bisa lepas kapan saja, tapi ia memikirkan keselamatan dari Yessica, ia takut jika dirinya kabur Yessica akan jadi sasaran tembak Todd, apalagi yang membunuh Yessica asli di dunia tersebut dulu juga Todd , ia tak mau ada Yessica kedua yang juga jadi korban ayahnya.
***
"Drey..."
" Cobalah kenang masa-masa lalu kita sebagai ayah dan anak."