Andrey memandang Thom Versi Songong, ia sejak tadi melihat pemandangan kesombongan dari adiknya yang sebetulnya berbeda dunia tersebut, ia pun seharusnya memanggil adiknya tersebut hanya Thom saja alih-alih Thom Songong, Andrey bukannya tidak bisa, sebab sifat saudara yang sedang ia perhatikan memang sangat mengesalkan.
"Disini gak ada upeti raja?"
"Wah, dunia ini asyik banget, ya?"
"Bisa leha-leha, dong. Penduduknya."
"Pantesan kayak males-males, penduduknya."
"Kayak gak ada yang diperjuangkan, gitu."
"Oh. Ada pajak tapi cuma untuk orang kaya?"
"Hei... Hei..."
"Jangan samain pajak sama upeti."
"Pajak juga ada disana, disana upeti beda sama pajak."
"Disana pajak cuma buat orang kaya?"
"Ya ampun. Hahaha."
Thom Versi Songong yang sedang mengobrol dengan Trilia serta Maya diperhatikan oleh Andrey, Andrey masih ingin menghajar adik beda dunianya tersebut, apalagi dari omongan Thom Versi Songong, sepertinya ia sedang merendahkan dunia yang justru sedang menaunginya kini, tapi Andrey tidak bisa menghajar adiknya tersebut, sebab setiap ia hendak mendekatinya, ia terbayang adiknya yang lama, yang meskipun tak normal namun ramah serta menyenangkan.
Tiba-tiba Andrey berpikir apakah benar begitu, ia sayang adiknya tersebut karena ia ramah serta menyenangkan, tapi adiknya tersebut bisa dibilang lemot otak, sedangkan adiknya yang sekarang, meski berbeda dunia, dan meski sombong dan mengesalkan, tapi setidaknya normal dan bisa membawa diri.
Andrey pun merasa jahat karena ia menginginkan adiknya tetap seperti dulu atau bisa dibilang tetap idiot ketimbang adiknya menjadi normal, melalui bisikan Terang, Andrey sadar setiap orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing, termasuk dua versi adiknya.