Anindita menunjukkan wajah yang serius, semua tak kaget dengan apa yang telah dibicarakan, sebab mereka tahu hari tersebut adalah hari dimana ada keputusan penting yang sudah Anindita bicarakan jauh-jauh hari, yaitu keberangkatan Andrey ke kampung halamannya di Surga untuk mengikuti pelatihan dalam bimbingan Para Adams. Hal yang akan dilakukan tak lain ialah untuk melatih kemampuan Andrey yang terpendam, demi menghadapi Straygen.
Meski dengan kemampuan Maya, Andrey bisa dikembalikan dalam waktu sekejap, semua tahu rasa kangen akan sangat menghantui Andrey, sebab mungkin tak setahun dua tahun Andrey akan melatih kemampuannya, tapi bisa dalam waktu yang tak bisa dinalar oleh manusia biasa. Semua melihat ke arah Andrey, apakah pemuda dengan takdir eksekusi mati tersebut bisa tahan kangen karena dirinya kemungkinan besar tidak akan bisa melihat mereka dalam waktu yang tidak terjangkau? Itulah pertanyaan dari semua orang yang ada disitu. Yessica, Thom, Gray, Maya, Trilia. Semua mempertanyakan hal yang sama.
Tadinya Yessica berbicara sebuah kemungkinan, apakah tidak bisa Andrey bolak-balik saat latihan, jawaban yang dikeluarkan Anindita saat itu mengecewakan semuanya, perpindahan alam oleh suatu manusia secara bolak-balik dan terlalu sering bisa mengakibatkan dimensi dan semesta terluka, akibat dari hal tersebut ialah semesta serta dimensi bisa rusak yang berakhir musnah, dimana Andrey juga bisa terkena imbas yang amat fatal.
Ibaratnya terlalu sering menyalakan dan mematikan televisi dalam waktu berdekatan. Manusia diibaratkan sebuah aliran listrik yang mengarungi kabel bernama alam semesta dan dimensi, jika apa yang disarankan Yessica dilaksanakan, bisa-bisa terjadi ketidak stabilan karena hal tersebut dan pada akhirnya energinya akan kacau lalu pada akhirnya membuat dimensi serta semesta rusak.
Akibatnya ibarat kabel listrik yang terkelupas, manusia sebagai listrik bisa terhempas keluar dari kabel, artinya jika Andrey terlalu sering bolak-balik, ia akan terhempas ke dalam jurang ketiadaan. Ya, itulah yang lebih ditakutkan oleh Yessica dan yang lain ketimbang rusaknya semesta dan dimensi.
“Aku pamit dulu. Aku tidak khawatir dengan kalian karena kalian tidak akan kangen padaku,”
“Karena kalian tahu jika Straygen tiba dalam waktu dekat ini, aku sudah kembali.”
Yessica dan Maya mulai menitikkan airmata, Maya sebagai ibu memeluk putranya tersebut, Andrey pun membalas pelukan tersebut dengan erat dan hangat, kemudian satu persatu mulai dari Yessica, Thom, Trilia serta Gray memeluk pria muda tersebut, tentu saja sama eratnya dengan pelukan Maya.
“Sudah tidak ada waktu sebagai manusia untukku pergi, tinggal 8 detik lagi.”
Andrey pun menatap orang-orang yang ia sayangi tersebut selama 8 detik, ia tahu setelah 8 detik itu, waktu untuk kembali melihat mereka akan diluar nalar lamanya. Di detik terakhir ia melambai sambil tersenyum kepada Yessica dan yang lainnya kemudian ia pun berteleport ke Surga dengan kekuatan Anindita.
Masing-masing wajah dari mulai Maya, Yessica, Thom, Gray dan Trilia ia ingat baik-baik, karena kala itu mereka semua mencoba tersenyum, sebab tak ingin meninggalkan kesan tak baik dalam perpisahan sementara yang terjadi.
***
Sementara itu pertempuran antara Terang dan para malaikatnya dengan Straygen masih terjadi, Terang memang unggul, tapi kemampuan Straygen untuk bangkit berkali-kali membuat dirinya yang kini merupakan tangan kanan Tuhan tersebut kewalahan, meski ia dibantu banyak malaikat tapi para malaikat hanya bisa bertahan sesuai dengan yang ia perintahkan. Alasannya logis, Terang tak mau kehilangan walau hanya satu malaikat, jadi memerintahkan mereka untuk hanya bertahan adalah alasan masuk akal demi untuk melindungi mereka semua.
Alam Semesta yang kosong atau yang sudah tidak berpenghuni terus dikeluarkan oleh para malaikat demi menahan gempuran Straygen yang dahsyat, alam semesta berlapis-lapis yang tidak terhitung jumlahnya hanya dalam beberapa waktu saja dapat Straygen hancurkan.
Terang mengeluarkan gelombang cahaya yang dapat menjauhkan Straygen dari para malaikat, Terang sangat ingin menjauhkan Straygen dari para malaikat yang sedang diserang inkarnasi iblis dari alam kasta tersebut.
Straygen kemudian pergi menuju arah malaikat-malaikat lainnya, Terang pun kembali mengeluarkan jurus yang sama. Terang hanya ingin para malaikat bertahan untuk melindungi tempat yang mereka pijak kini, bukan untuk beradu fisik serta kekuatan dengan Straygen, apalagi menjadi korbannya.
Setelah para malaikat yang memakai tameng perlindungan dirasa ada pada jarak yang aman dari Straygen dan dirinya, Terang langsung menyerang Straygen, adu jotos yang intens antar mereka terjadi dengan keunggulan dari Terang, tapi Terang sadar bahwa lama kelamaan Straygen terbiasa dengan tinju-tinju serta tendangan serta sabetan pedangnya, bahkan dari waktu ke waktu Straygen seolah menikmatinya.
“Huh, sesuai isunya."
"Kau hanya bisa dihadapi oleh inkarnasi utamamu,”
“Hanya oleh Andrey, ya?”