Destiny

Rere Valencia
Chapter #37

"Bukannya Mereka Yang Akan Membunuhmu?"

"Bukannya mereka yang akan membunuhmu?"

"Bukannya mereka yang akan membunuhmu?"

"Bukannya mereka yang akan membunuhmu?"

"Bukannya mereka yang akan membunuhmu?"

"Bukannya mereka yang akan membunuhmu?"

"Bukannya mereka yang akan membunuhmu?"

"Bukannya mereka yang akan membunuhmu?"

"Bukannya mereka yang akan membunuhmu?"

Kalimat itu terus menerus terngiang di dalam benak Andrey, sedangkan Gelap ada di samping Andrey, ia tersenyum culas, Gelap mampu membaca pikiran juga keresahan Andrey, ia tahu Andrey sedang amat bimbang, Andrey yang awalnya tegar atas putusan eksekusi mati dirinya karena menganggap hal itulah yang perlu dilakukan demi menebus kesalahan kehidupan masa lalunya mulai ragu, Gelap pun tersenyum penuh kemenangan atas pikiran Andrey tersebut.

Sebelumnya, untuk pelatihan level terakhir Anindita mengizinkan Gelap untuk masuk dalam bagian pelatihan, untuk menguji Andrey, menguji hal wajar yang ditakutkan oleh manusia, yaitu kematian, apalagi kematian akibat eksekusi mati, ditambah keberadaan diri akan dihilangkan eksistensinya untuk selama-lamanya.

Andrey meminta waktu 3 jam untuk mempertimbangkan kata-kata dari Gelap tersebut, alih-alih memilih untuk menolak langsung argumen Gelap, ia lebih memilih untuk mempertimbangkan kata-kata musuh terbesar dari Anindita tersebut.

Memang Andrey adalah orang yang jujur, karena perasaannya yang merasa takut akan rasanya kematian muncul kepermukaan batinnya, ia tak mau masa bodoh dan tak langsung menepis tipu daya Gelap, ia justru memilih untuk mempertimbangkan kata-kata yang membuatnya amat ragu akan penerimaan eksekusi mati dirinya.

Atas izin Anindita, yang termasuk dalam program pelatihan, Andrey kini dapat berbincang dan berdiskusi dengan orang-orang terdekat yang ia kenal, mulai dari Maya, sang ibu angkat, bahkan sampai pada Todd, sang ayah yang kini telah berpihak pada Gelap.

Tapi tentu itu semua bukan benar-benar mereka, orang-orang yang ada di hadapan Andrey sekarang adalah jiwa-jiwa baru yang diciptakan Anindita khusus untuk pelatihan, yang memiliki perasaan serta cara berpikir yang sama dengan orang-orang yang Andrey kasihi. Ya, tepatnya mereka hanyalah kloning.

Di luar fakta bahwa itu adalah ujian, Andrey merasa kangennya akan orang-orang terdekat terobati, meski ia tahu yang ada di hadapan dirinya bukanlah benar-benar yang ia kasihi.

***

Andrey melihat kloningan Maya menangis, kloningan ibu angkatnya tersebut menyatakan sebetulnya hatinya hancur mendapati takdir yang akan terjadi bahwa putra angkat yang dikenalnya sejak masa kanak-kanak, yang dirawatnya seperti putranya sendiri, yang ia sudah anggap keluar dari rahimnya sendiri, namun kini harus menghadapi eksekusi mati, apalagi ia dieksekusi mati bukan karena kesalahannya yang dilakukan di dunia, tetapi akibat kesalahan yang dilakukannya jauh di kehidupan sebelumnya.

Maya menangis tersedu-sedu dalam pelukan Andrey yang lagi-lagi kembali meragukan keikhlasan dirinya untuk dieksekusi, sampai akhirnya Maya berkata,

"Setiap ibu, meskipun dalam kasus ini aku bukan ibu kandungmu,"

"Pasti akan berat ketika anaknya akan dieksekusi mati,"

"Tapi aku dari dulu selalu bangga pada orang yang dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya,"

"Meskipun itu di kehidupan lampaunya."

Lihat selengkapnya