Yessica! Selamatkan aku!"
"Dengan kejeniusanmu, apapun pasti bisa kau lakukan untuk menyelamatkan aku!"
Teriak Straygen dengan nada tinggi penuh perintah namun dipenuhi juga oleh nada memelas.
Sedangkan Andrey masih tidak menyangka, Yessica justru keluar dari mantra perlindungannya, saat ini ia masih percaya Yessica, namun dalam lubuk hati terdalamnya ia sedikit meragukan kepercayaan dirinya tersebut, sebab seperti pesan Anindita dulu, apapun bisa saja terjadi, termasuk pengkhianatan, bahkan dari orang yang mencintai sekalipun.
Kemudian secara refleks Andrey bertanya,
"Yessica! Kenapa kau keluar?"
"Bukannya kau yang paling tahu dia adalah makhluk yang berbahaya?!"
"Ya. Aku tahu... Tapi..." Yessica menjawab dengan penuh keragu-raguan sambil menunduk.
"Aku tahu... Aku tahu, dia..." Lanjutnya.
Yessica memejamkan mata, Andrey panik, Straygen terlihat menyeringai kemudian dia tertawa terbahak-bahak.
"Kemampuan Yessica memang baru, tapi dengan instingku, aku tahu dia sedang memikirkan strategi, bukan?" Teriak Straygen penuh dengan nada optimisme yang menghina.
"Aku tak bisa bergerak, kau tak bisa bergerak, karena efek penggunaan jurus pamungkas,"
"Hanya dialah yang sekarang jadi penentu kita, Andrey!"
"Hahaha!"
"Sejak awal dia berasal dari dimensiku,"
"Bagaimana kau kemudian berpikir dia akan mau berbaur dengan makhluk lemah seperti kau di dimensi ini!"
Yessica tetap memejamkan mata, Andrey melihat dengan penuh rasa kecewa, kekuatan Andrey sendiri akan pulih dalam waktu 38 menit, tak sebanding dengan waktu berpikir Yessica yang hanya butuh 20 menit paling lama.
"Yessica! Apakah kau akan melupakan kenangan kita selama ini?!
"Kau memang berasal dari dunia kasta!"
"Tapi kau tidak memiliki perbedaan dengan makhluk dimensiku!"
"Kau berharga bagiku!"
"Aku tak masalah mati di tanganmu!"
"Tapi setelah itu aku tak mau kau menerima hukuman dari yang lain!"
"Ini bukan tentang aku!"
"Tapi perpecahan semuanya setelah semisal aku mati!"
"Jika begitu Gelap akan menguasai!"
"Kau mau itu terjadi?!"
Teriak Andrey dengan penuh nada kekhawatiran.
Yessica tetap memejamkan matanya, ia tidak bereaksi dengan kata-kata yang diteriakkan Andrey.
Straygen pun tertawa terbahak-bahak,
Kemudian ia berkata, nadanya sengaja ia buat sebijak mungkin.
"Yessica, kekasihku..."
"Kau tahu..."
"Tiga tahun yang lalu kita berjalan-jalan di taman ibukota,"
"Waktu itu aku membelikanmu arum manis dan kau membelikanmu es krim,"
"Rasanya begitu manis bukan?"
"Itu masa-masa sebelum si Gelap bodoh mengkhianatiku, dan Anindita dungu yang sok itu datang menghukumku,"
"Kau tahu masa-masa itu penuh dengan kenangan indah,"