Destiny

Rere Valencia
Chapter #45

Bukan Sekedar Asmara

"Janji seumur hidup,"

"Janji seumur hidup, ya,"

"Aku tahu kau masih memegang teguh janji itu,"

"Aku tahu isi pikiranmu,"

"Kau akan berpura-pura membunuh Yessica,"

"Lalu kau akan menggunakan jurus penukar pengalaman,"

"Kau akan menukar diri dengan Yessica yang sekarat,"

"Sehingga jadi kau yang sekarat,"

"Lalu kau mati,"

"Bukan begitu?"

Andrey mengakhiri kalimatnya dengan tanya, Yessica terkejut, namun ia yang telah menyatu perasaannya dengan Andrey dan juga Straygen tak begitu terkejut, ia tahu apa yang diucap Andrey itu benar, dan ia juga sangat tahu Straygen hanya ingin melarikan diri, ia sadar Straygen sudah menyerah soal perang dan menguasai apapun sejak perasaan mereka bertiga beresonansi. Jadi ia hanya diam saja, mendengarkan ucapan Andrey yang karena resonansi, Yessica sudah tahu kata apa saja yang akan keluar dari mulut Andrey.

"Kau tahu, kita bertiga sudah beresonansi, jadi jangan berbohong,"

"Ucapkan apa alasanmu menusuk Yessica,"

"Jangan berbohong,"

"Ada perkara asmara di dalamnya,"

"Sehingga kau rela berniat menukarkan rasa dengan Yessica,"

"Tuhan, Pasangan, anak, orang tua, saudara, saudari,"

"Hanya rasa cinta dari yang kusebutkan lah yang mau mengorbankan diri,"

"Kau bukan orang tua Yessica,

"Bukan saudara atau saudarinya,"

"Bukan anak,"

"Apalagi Tuhan,"

"Jadi yang tersisa adalah,"

"Kau cinta karena kau merasa masih menjadi pasangannya,"

"Bukan begitu,"

"Straygen."

Straygen berusaha menyanggah itu semua.

"Kau seharusnya tahu jika kita telah beresonansi,"

"Tadi aku berniat menghabisi Yessica,"

"Kau dan Yessica seharusnya tahu perasaan dan niatku tadi,"

Andrey diam sesaat kemudian menjawab.

"Jauh sejak awal kau tahu kita sudah beresonansi,"

"Jadi kau gunakan pikiran palsumu untuk membohongi aku dan Yessica,"

"Tapi apakah kau tidak sadar,"

"Saat beresonansi,"

"Kita bisa saling membaca dan merasakan perasaan paling dasar kita,"

"Bahkan yang ditutup-tutupi."

Straygen masih membantah, ia beralasan.

"Dan akupun tahu perasaanmu yang terdalam,

"Kau amat mencintai Yessica,"

"Sehingga aku merelakan kalian berdua,"

"Untuk mengarungi hidup bersama,"

"Dengan mengorbankan diri,"

"Itu dasar hatiku,"

"Kalian bisa rasakan, 'kan?"

"Yessica, Andrey?!"

"Benar kan semua yang kukatakan!?"

Lihat selengkapnya