Kadang orang lain hanya memandang kita sekarang yang rusak. Tanpa peduli akan alasan dibalik rusaknya kita.
Orang lain hanya pintar menilai. Tanpa mencoba merasakan bagaimana rasanya ada di posisi kita.
Rusak ini bukan kita yang mau. Sempurna seperti suruhan mereka pastinya kita mau. Tapi jalan takdir yang mendorong kita untuk rusak.
Kita bertemu dan menjadi cerita untuk menegaskan pada kalian. Bahwa dibalik rusak kita, ada wajah-wajah lain yang menjadi pemicunya.
Bahwa rusak kita, bukan sepenuhnya salah kita.
***
Seorang cowok berjaket kulit dengan rambut gelap masuk—ekspresi emosi di wajahnya sangat kentara—ke dalam sebuah restoran ternama dan langsung melempar seluruh makanan dan barang di atas meja yang di samping meja tersebut terdapat wanita paruh baya dan seorang pria yang tak dikenalinya.
"STEVE!"
"APA?!"
Ia sudah lupa dengan etika. Sudah muak dengan segala yang diajarkan wanita paruh baya di depannya ini. Ternyata....