Wanita itu melepaskan pelukkannya pada tubuhku. Dia membawaku pergi tanpa pamit kepada kepala asrama. Aku merasa lega saat merasakan hembusan angin di luar panti asuhan. Aku seperti hidup kembali saat aku berhasil keluar dari tempat terkutuk ini. Wanita itu mengarahkanku untuk memasuki mobilnya. Dia tidak pernah melepas tanganku dari tangannya. Dia menggenggam tanganku lembut. Aku sudah terlalu lama tidak merasakan kasih sayang seperti ini. Hingga aku hampir lupa dengan perasaan bahagia ini.
"Aku Mia Calrk, maafkan aku karna terlalu lama menemukanmu. Aku sahabat ibumu, Alisha. Aku sudah lama sekali mencarimu. Sejak ibumu meninggal aku ingin merawatmu. Clara menolak memberi tahu keberadaanmu. Aku tahu dia wanita iblis yang mengincar kekayaan kalian. Mulai sekarang jangan sungkan padaku karna aku sekarang ibumu," ucapnya.
Aku hanya diam menatapnya. Dia tidak terlihat tua walaupun berumur. Dia membelai pipiku lembut. Dia menangis melihat wajahku yang di penuhi luka memar. Dia menarikku ke dalam pelukkannya. Aku merasa kasih sayang yang tulus darinya. Aku seperti merasakan kasih sayang ibuku kembali. Aku semakin yakin kalau dia dikirimkan Tuhan untuk membantuku.
“Sayang maafkan aku yang telah membuatmu hidup menderita selama ini di panti itu. Mulai sekarang aku janji akan membahagiakanmu,” ucapnya sedih.
*/*
Kami sampai di rumah nyonya Calrk. Nyonya Calrk membawaku masuk ke dalam. Aku masih diam menunduk. Nyonya Calrk membawaku ke sebuah kamar yang indah. Dia membimbingku duduk di sofa yang nyaman. Sudah lama sekali aku tidak merasakan sofa senyaman ini. Nyonya Calrk menyuruh seseorang memanggil dokter untukku. Dia membuka baju seragamku. Aku masih diam menunduk. Sebenarnya aku takut saat dia membuka bajuku, tapi aku tidak bisa menghalanginya karna aku takut dia akan menghukumku seperti para staf wanita di panti asuhan. Aku memejamkan mata saat dia meloloskan bajuku dari tubuhku. Perlahan aku membuka mata saat tidak ada sentuhan ditubuhku. Nyonya Calrk menangis menatapku. Dia nampak sedih menatap tubuhku yang penuh luka. Aku hanya diam menatapnya yang menangis sedih. Dia meraihku dengan hati - hati ke dalam pelukkannya. Dia seperti takut menyakitiku.
"Mulai sekarang tidak ada yang akan berani menyakitimu. Mommy janji akan melindungimu dan merawatmu dengan baik," ucapnya penuh keyakinan.
Nyonya Calrk membimbingku memasuki kamar mandi. Dia menyiapkan air hangat untukku. Perlahan dia membimbingku memasuki air. Rasa perih pada kulitku tidak bisa aku tahan. Aku merintih kesakitan saat air mengenai kulitku. Aku menggigil merasakan sakit yang begitu besar dikulitku. Nyonya Calrk membiarkan tanganku meremas tangannya untuk menahan sakit di tubuhku. Dia masih menangis melihat penderitaan yang aku rasakan.
“Ya Tuhan entah apa yang mereka sudah lakukan kepadamu. Aku mengutuk mereka semua atas apa yang mereka lakukan kepadamu,” ucapnya prihatin melihatku kesakitan.
Aku tidak mampu untuk menjawab kata – katanya. Aku terus merintih kesakitan sambil meremas tangannya untuk pelampiasanku.
*/*
Dokter nampak terkejut melihat luka di sekujur tubuhku. Dengan pelan dia mengobati luka - lukaku. Aku sengaja di bius agar dokter bisa mengobati luka - lukaku. Beberapa jahitan ditubuhku membuat tubuhku nampak mengenaskan. Nyonya Calrk tidak henti - hentinya menangis untukku. Aku hanya diam karna aku bingung harus melakukan apa untuk menenangkannya.
“Aku benar – benar menyesal telah terlambat menyelamatkanmu nak. Aku janji akan menggantikan semua penderitaanmu dengan kebahagiaan mulai sekarang,” ucapnya.
Nyonya Calrk mengecup keningku dengan lembut. Dia benar – benar mengingatkanku kepada mama. Aku yakin mama mengirimkan nyonya Calrk untuk menggantikannya menjagaku.
“Mommy akan menjagamu di sini. Istirahatlah sekarang. Kau aman di sini karna hari – hari menyedihkan itu sudah berakhir,” ucapnya lembut.
Perlahan aku menutup mataku sambil menggenggam tangannya yang hangat. Aku seperti merasa ibuku hadir di sini untuk menenangkanku.
*/*
Sudah sebulan aku tinggal di sini bersama nyonya Calrk. Dia merawatku layaknya anaknya. namun aku tidak bisa bicara. Aku tidak tahu kenapa aku tidak bisa bicara. Mungkin karna sudah terbiasa hidup tertekan membuatku merasa takut untuk bicara. Aku berusaha keras untuk mengeluarkan suaraku, namun masih tidak bisa. Ingin sekali aku mengucapkan terima kasih kepada nyonta Calrk atas kebaikannya.
"Woah hebat kau bisa menyelesaikan pelajaran ini. Ini baru anak mommy," ucapnya lembut.
Nyonya Calrk memberikanku biskuit kesukaanku. Aku memakan biskuit itu dengan lahap. Tapi tatapan nyonya Calrk membuatku berhenti menggigit biskuitku. Aku menatap nyonya Calrk yang tersenyum menatapku. Aku menyodorkan biskuit kesukaanku padanya. Dia memakan biskuit itu dari tanganku. Dia mencium keningku dengam lembut.
"Mommy sayang padamu..."
"Mom...my.."
Nyonya Calrk nampak tegang menatapku yang memanggilnya. Dia menangkup wajahku dengan lembut. Aku menatapnya ketakutan karna aku takut telah memancing kemarahannya.