Detik 21 - Permintaan Misha
"Misha siluman guys," ujar Ghani saat Regan tiba di ruangannya.
"Siuman, jingan," bisik Zico pada Ghani.
"Bagi gue sama ajalah,"
"Lo kenapa, Gan?"
"Gak pa-pa Van," balas Regan bedusta. Padahal kepalanya penuh tentang Aletta. Tapi tidak mungkin ia berkata jujur, apalagi di depan Misha. Perempuan itu bisa saja memberitahu kakeknya, dan akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Aletta gimana?" Tanya Zico.
"Luka, tapi udah di obatin."
"Terus sekarang Aletta mana?"
"Udah pulang.... Kali," jawab Regan sedikit ragu.
"Lah kok kali? Emang lo gak nganter gitu?"
"Emang kenapa, Ngga? Tumben kepo," tanya Nevan pada Angga.
"Nggak," Regan menggeleng-geleng, menjawab Angga.
"Goblok banget lo, anjir!"
"Minimal anter sampe depan RS lah, bego," ucap Ghani ikut kesal.
"Dia pulang sama siapa?"
"Sendiri,"
"Di luar hujan, astagaaa!" Zico memandang Regan kesal. "Gue gak nyangka ternyata punya temen se-bego elo, Gan."
"Sok banget lo kalau ngomong, Co. Regan aja kerjaannya borong piagam di OSN," Misha berdesis pada Zico. Namun yang lain tidak mau menjawab, mereka hanya menunjukan wajah suntuk saja.
"Dia cewek yang lo perjuangin selama ini, dan lo kasih dia pulang sendiri. Entar kalau ada apa-apa di jalan sama dia baru nyesel lo!" Ucap Zico. "Inget Gan dia habis jatuh tadi, jangan pura-pura Amnesia lo di depan nih siluman."
"Eh! Mau kemana lo pada?" Ujar Misha pada ke-empatnya.
"Mau tau banget lo. Udah sakit-sakitan aja dulu, gak usah pikirin kita mau kemana. Gak ada hubungannya sama lo," Jawab Nevan pada Misha
"Jelas ada hubungannya lah! Regan tuh harus disini!" paksa Misha.
"Lu pake pelet apa sih, Gan? Sampe salah sasaran begini, dukunnya abal-abal. Yang harusnya kena Aletta, malah ke titisannya Nenek lampir." Maki Ghani kesal. Tidak peduli sama sekali jika Misha itu adalah temannya sendiri.
"Udahlah gue mau pulang. Mau mandi, belajar. Mending ngerjain PR daripada nunguin tuh cewek," pamit Zico dengan nada tak enak didengar.
"Sekalian mau nyari Aletta. Siapa yang mau ikut?" Tanya Zico lalu semua teman-temannya yang taadi duduk dan bersandar langsung berdiri tegap.