"CUKUP!! AKU TAK PERCAYA PADAMU!! SEMUA UCAPANMU HANYA OMONG KOSONG!!! KALI INI PUN, KAU INGIN MENGHANCURKANKU KAN?!!" teriakku. Aku sangat marah. Setiap melihat wajahnya, memori pahit terus berputar di pikiranku.
"Tamara, kumohon. Percayalah padaku..." ujarnya memelas.
"............."
Saat suasana tegang, tiba-tiba benda itu bercahaya dan meninggalkan sebuah pesan....
"T-T-TAMARAA, TOLONGG!!"
Aku kaget saat mendengar suara itu. Wajahku memucat, seperti raga tanpa jiwa.