Sebuah dobrakan keras terdengar dari arah pintu kamar. Dan, saat orang tuaku berhasil masuk ke kamar, lampu kembali seperti semula. Makhluk itu pun telah hilang. Mataku menatap keluargaku yang di pintu kamar dengan wajah khawatir. Aku tidak bisa berkata apa - apa di tempat tidur. Hanya terbaring terdiam tak berdaya dan menangis sesunggukan.
Mama menghampiriku dan membantu badanku untuk duduk. "Ada apa?" Tanya mama. "Mimpi buruk ya?" Tanya papa langsung. Aku menggelengkan kepala. Aku tidak bisa berkata - kata, hanya menangis terus. "Udah.. udah.. sttt..." mama memelukku untuk menenangkanku sambil mengelus punggung yang basah.
"Ta - tadi i- itu a- da Na- Natalie-e" ucapku terbata - bata. Papa dan mama langsung berpandangan dengan raut wajah serius. "Natalie sudah tidak ada. Dia sudah pulang ke rumah Bapa di surga" kata Papa. Mereka tidak percaya. Aku melihatnya dengan mata kepala sendiri. "Beneran, pa, aku melihatnya sendiri" aku mencoba meyakinkan mereka. "Mimpi itu" kata Kak Alfred dengan menaruh kedua tangan di pinggangnya yang kurus.