Dewi Sang Bidadari

BUNGSU BER-SYAIR
Chapter #10

#10 Keputusan

Setelah di rasa tugas telah terselesaikan, ku beranjak menghampiri tempat tidur, bukan hanya sekedar tidur, namun pula untuk mengistirahatkan pikiran ku yang sendari tadi memikirkan masalah tentang Dewi.

Dalam keadaan berbaring di tempat tidur...ku berdo'a, "Ya Allah berikanlah jalan terbaik untuk ku dan Dewi," dengan suara tangis kemudian ku bergumam... "Apapun keputusan mu Ya Allah aku ikhlas menerima nya" lanjut ku yang kemudian tertidur.

"Hujan ritmis bersorak turun dari atas awan

Terdengar seolah sedang bernyanyi penuh kegembiraan

Memang agak samar terdengar

Namun begitu tetap saja menggelegar

Saling bersahutan kurasa begitu adanya

Bahkan seolah mengajak ku untuk berbicara

Entahlah aku tak tahu pasti

Namun satu yang pasti

Mereka sedang menasihati."

Gema adzan subuh mulai bersahutan penuh kedamaian hingga raga dan jiwa ini ingin sekali menikmatinya.

Ku terbangun dan bersegera menjawab panggilan yang sedang berkumandang.

"Marilah Sholat..."

"Marilah Menuju Kemenangan..."

"Sesungguhnya Sholat Itu Lebih Baik Dari Pada Tidur..."

Dengan mata yang sebenarnya masih ingin tertutup, ku pergi menuju kamar mandi hendak mengambil air wudhu.

Di kamar setelah mengambil air wudhu, ku menghiasi tubuh dengan pakaian indah karena hendak menuju panggilan kedamaian yang bergema di telingaku itu.

Namun baru saja ku keluar dari kamar tiba tiba dengan pakaian ibadahnya Mamah menghampiri ku seraya berkata... "Aji lepas sholat subuh Mamah sama Ayah mau ngomong sama kamu."

"Iya Mah" jawabku yang terdengar masih lemas.

Lihat selengkapnya