Pagi hari dengan perasaan berbunga bunga, tepatnya pukul enam kurang tiga belas menit, ku sempatkan untuk memberikan kabar kepada Dewi perihal tentang apa yang baru saja terjadi.
Ku ambil ponsel dan bersegera untuk menghubunginya.
Tanpa menunggu lama lama Dewi pun menjawab panggilan telepon ku.
"Halo assalamu'alaikum" ucapku.
"Iya wa'alaikumussalam, ada apa Ji pagi pagi begini sudah nelpon" seru dia.
"Jadi gini Dewi, Mamah sama Ayahku ingin bertemu denganmu, apa sore ini kamu bisa datang kerumah ku" ujar ku dengan rasa yang penuh kebahagiaan.
"Ooh iya InsyaAllah aku bisa" jawab dia.
"Alhamdulillah" ucap ku yang mengelus dada kemudian berujar, "Kamu nanti aku jemput ya, dan ingat jangan lupa dandan supaya cantik."
"Wah parah berarti selama ini aku gak cantik dong!!" ujar dia.
"Bukan begitu... kamu itu memang sudah cantik!! tapi untuk kali ini kamu harus membuat Ayah dan Mamah ku terkesima memandang wajah elok mu" jawabku.
"Oke baiklah" seru dia kembali yang kemudian mematikan telepon.
"Pagi menyinari
Membawa energi akan hal baik
Disini ku siap lalui hari
Semangat meraih mimpi"
~Lagu "Ingat Tetap Tersenyum" karangan Apriansyah(BUNGSU BER-SYAIR).
Siang hari di kampus... termenung aku di bangku taman, kawanku Zidan yang satu kampus dengan ku menghampiri.
"Wah lagi mikirin apa bro??" tanya dia dari balik wajahku yang sontak mengagetkan.
"Eh elu Dan, engga kok" jawabku yang kaget karena kedatangan Zidan yang tiba tiba.
"Ah masa?? dari tadi gua lihatin elu dari kejauhan, lu kaya yang lagi mikirin sesuatu dan seolah olah itu penting banget buat elu" timpal dia dengan dilanjuti, "Memangnya lu lagi mikirin apaan??."
"Jadi gini Dan, gua lagi bingung nih, untuk pertama kali Dewi cewek gua sore ini akan kerumah, dan gua bingung bagaimana cara gua memperkenalkan Dewi kepada keluarga gua maupun sebaliknya" ujar ku.
"Yaelah kemarin lu bingung sebab belum mendapatkan restu orang tua lu, nah sekarang setelah orang tua lu ingin di perkenalkan dengan cewek lu, elu malah bingung juga?? buset dah bingung gua!!" ucap dia sembari menggaruk kepala seraya duduk disampingku.