"Cinta memang identik dengan kasih sayang
Namun kasih sayang tak selamanya identik dengan cinta
Kita bisa saja memberikan kasih sayang kepada siapapun sesuka hati tanpa mengenal batas
Akan tetapi cinta hanya bisa kita bagikan kepada orang yang tepat dan tentunya kepada mereka yang memiliki sifat kasih sayang."
"Siang ini mataharinya benar benar menyengat sekali ya!!" ujarku kepada Zidan dan Andre yang berada ditempat tongkrongan.
"Yoi bro panas banget hari ini!!" jawab Andre seraya mengibaskan buku ke arah wajahnya.
"Ah lebay lu pada, gua dong kuat gak kepanasan" ucap Zidan yang terlihat tersenyum.
Memang jika dilihat... Zidan sangatlah segar tak terlihat bahwa dia sedang kepanasan, tapi jika dilihat dengan seksama, maka kita akan tahu bahwa dia berada tepat dibawah kipas angin yang bergantung.
Karena tak terima dengan apa yang terjadi, aku lantas berkata kepada dia, "Wah curang luh, Dre siap!! satu.. dua.. tiga."
Beberapa menit kemudian!!
Dengan badan yang telah terbelit oleh kain, membuat dia terbaring tak bisa berbuat apa apa, dan akhirnya Zidan telah berubah menjadi layaknya bantal guling.
"Ahhh segar" seloroh Andre yang berada di bawah kipas gantung.
"Iya ya mantap" sahutku yang juga berada di tempat Andre berada.
"Ah licik lu pada!!" geram Zidan dengan pergerakkan merayapnya.
Tanpa menghiraukan Zidan yang sedang berjuang melepaskan kain yang melilit badannya.
Temanku Apri tiba tiba datang dan berkata, "Wow ada ulat bulu" ujar dia dengan loncatan cantiknya sembari menggigit tangan kanan dan tangan kiri yang menunjuk nunjuki Zidan.
"Yaelah kenapa juga makhluk ini datang!!" jerit tangis Zidan yang sebenarnya tidak menangis.