"Solehin dimana luh!! gua pengen balas dendam nih" ujar Zidan yang memanggil ku dengan nama panggilan Mamah yang memanggilku.
"Hahaha, maaf maaf tadi itu cuma bercanda" sahut ku yang telah menyeduh kopi.
"Lu gimana sih Pri?? kenapa dia bisa lolos!!" ujarku yang menuju Apri yang sedang duduk.
"Hahaha kasian gua, lagian juga yang ngelepasin bukan gua, tapi itu si Andre" sahut Apri.
"Sudah sudah" sela Andre sembari membuka bungkus cemilan.
"Yoi... sudah jangan dipermasalahkan" timpal Zidan yang kemudian berujar, "Sekarang bagian elu Solehin yang jadi bantal guling bagi kami!!."
"Langit langit memang tinggi
Tapi bukan berarti mereka lebih tinggi
Seperti air yang merupakan sumber kehidupan
Bukan berarti dia tidak bisa menghancurkan
Sama seperti kehidupan
Ia kadang menyuguhkan keindahan dan kerusakan
Bukan berarti dia melakukan karena kebencian
Akan tetapi sekedar menyadarkan bahwa hidup tak haruslah dengan keangkuhan."
"Dew kita mau kemana sih??" tanyaku kepada Dewi yang sedang membawa banyak buku.
"Sudah jangan banyak tanya!! mendingan kita cepatkan saja langkah kaki kita supaya cepat sampai tempat tujuan" sahut dia yang meneloh kearahku yang sedang membawa buku dua kali lebih banyak dari buku yang dia bawa.
Yaelah mau kemana sih dia?? sudah jalan kaki, bawa buku banyak pula, bingung gua mau ngapain sih ini anak, bisik ku dalam hati.