"Ooh itu yang disebelah lu siapa Dew??" tanya teman Dewi.
"Ooh ini calon imam ku!!" jawab Dewi yang tersenyum pelik.
"Wah sudah ada calon saja nih" seloroh lelaki itu.
"Haha iya do'ain saja, oh iya kenalan dong" timpal Dewi.
"Gua Kevin bang temannya Dewi" ujar dia seraya menjulurkan tangannya.
"Gua Aji calon imam dia" seloroh ku dengan senyuman seraya menyambut tangan Kevin yang hendak berjabat tangan.
"Keren lah semoga langgeng" ujar Kevin.
"Aamiin" sahut ku yang ternyata Dewi juga mengucapkannya.
"Yasudah bang gua mau merapihkan sebelah sana dulu" timpal Kevin yang pergi keruangan sebelah kanan.
Berdua kami menyusuri ruangan perpustakaan, di rak yang telah terisi beberapa buku aku berkata kepada Dewi, "Tadi kamu yakin dengan ucapan mu."
"Ya itu sih cuma keinginan, bila terwujud ya aku alhamdulillah tapi jika tidak ya... gak apa apa juga" jawab Dewi yang tersenyum.
"Yasudah kita berdo'a saja supaya nanti Allah mempersatukan kita" timpal ku.
"Kobaran api berkobar diatas kayu bakar
Menghangatkan mereka yang melingkar
Sa'at kau memiliki satu keyakinan
Percayalah bahwa kau pasti bisa mewujudkan."