Hari hari ku lewati dengan berbaring ditempat kasur, sesekali dipagi hari aku menyempatkan untuk berjalan walau masih terbatas bata, kata dokter memang itu baik, dari pada hanya berdiam, bisa bisa bukannya sembuh yang ada malah semakin lama aku berada dikasur.
Sudah seminggu lebih setiap pagi kuterus membiasakan diri untuk berjalan menyusuri lorong lorong sekitaran rumah, alhasil... hari demi hari pergelangan kaki mulai terasa enak digerakkan, sebelumnya memang... jangankan untuk berjalan, memindahkan kaki dengan bantuan tangan saja sudah linu kurasa.
Aisyah... nama itu yang selalu kusebut, maklum selama ini aku ingin segera kembali bisa berjalan, karena aku ingin sekali datang menemuinya, lebih tepatnya... datang ke rumah nya.
Aisyah Aisyah, kenapa selama ini aku selalu kepikiran kamu melulu.
Siang ini Aisyah bermaksud mengunjungi ku kembali, sudah dua minggu aku tak bertemu dengan dia, senang sekali saat ku tahu bahwa dia berencana akan kembali mendatangi ku.
"Mah Aisyah siang ini akan mampir kerumah" ucapku kepada Mamah yang menemani ku berjalan didepan teras rumah.
"Iya Mamah sudah tahu ko, Risma juga tadi bilang bahwa Aisyah siang ini akan datang" jawab Mamah.
"Ko Mamah gak bilang" ujar ku yang duduk dibangku teras.
"Mamah bukannya gak mau bilang, tapi Mamah sama Risma memang sengaja gak ngasih tahu kamu supaya jadi surprise buat kamu" timpal Mamah seraya duduk disamping ku.
Kami menikmati pagi hari dengan obrolan yang begitu mengasikkan, sesekali ku seruput teh hangat buatan Mamah yang sendari tadi ada dimeja, aku jadi ingat masa kecilku, dimana Mamah selalu membuat aku tertawa.
Hah.... kalau dipikir pikir sudah lama juga aku tak duduk bersama Mamah menikmati hangatnya mentari pagi dengan ditemani secangkir teh hangat.
"Mah setelah aku benar benar sembuh, seperti nya aku akan langsung bekerja saja" ucapku kepada Mamah dikamarku.
"Memangnya kamu sudah menemukan pekerjaan yang pas untuk kamu??" tanya Mamah yang sedang membenahi pakaian ku.
"Sudah ko Mah, ini tadi si Renaldi teman kampus ku yang tiga hari lalu kesini, dia tadi menawarkan aku pekerjaan, memang sih pekerjaan nya tak ada kaitannya dengan gelar Aji, tapi setelah Aji pikir pikir... kayanya bagus" jawabku seraya bangkit dari tempat tidur karena hendak mengambil air di atas meja.