Di Antara Bintang Di Langit

Lirin Kartini
Chapter #7

BAB. 7 - Keributan di Kelas

Anya dan Alex memasuki gerbang sekolah bersama-sama seperti biasa. Namun, Anya melihat ada pemandangan yang sedikit berbeda di sekolah. Beberapa anak saling berbisik-bisik sambil menatapnya. Ada seulas senyum yang terlukis di wajah mereka. Jelas sekali mereka sedang membicarakannya.

“Kenapa sih mereka?” tanya Anya gusar sambil mengunci sepeda di tempat parkir. Alex hanya meliriknya sambil tersenyum simpul. 

“Kamu nggak lihat ada yang aneh dengan mereka?” Anya penasaran. “Apa ada yang salah denganku?” Gadis itu memeriksa tubuh dan rambutnya. 

Alex melingkarkan lengannya pada bahu Anya sambil berkata, “Nggak ada yang salah. Yuk, masuk!” 

“Ini apaan sih, rangkul-rangkul segala?!” Anya melepaskan diri dari lengan Alex dan berjalan mendahuluinya. 

Lagi-lagi di lorong kelas, Anya menemukan hal yang sama pada teman-temannya. Bisik-bisik, senyum, bahkan suara cekikikan itu jelas terlihat hingga Anya memasuki kelasnya.

“Anya!” Tiba-tiba Lois mendekatinya. “Kamu akhirnya jadian sama Alex ya?”

Anya mendongak. “Hah? Berita dari mana itu?”

“Lha, masa kamu nggak tahu sih? Udah rame lho!” 

“Nih, lihat!” Lois menunjukkan sebuah video di ponselnya. 

Video itu memutarkan kejadian di sebuah pusat perbelanjaan yang Anya datangi bersama Erik kemarin lusa. Ia melihat sosok Erik yang sedang memarahi Alex, lalu dirinya yang datang melerai melindungi Alex. 

“Memangnya kenapa dengan video itu? Cuma salah paham aja kok,” sahut Anya tak peduli. Ia bangkit dari kursinya hendak keluar kelas. 

“Eeeh, tapi bukan itu yang kumaksud!” Lois mengejar Anya. “Coba baca komen-komennya!”

Anya memperhatikan beberapa komentar yang tertulis di bawah video itu.

Ini udah jelas settingan-lah!”

“Cuma pingin viral aja!”

“Video nggak mutu!”

“Jangan-jangan itu kepergok begitu ya sama pacarnya?”

“Ini gimana sih ceritanya?” 

Anya tertegun membaca sebuah komentar dari nama yang ia kenal. “Ijin klarifikasi ya. Cewek itu pacarku. Itu hanya kesalahpahaman aja dengan papanya karena beliau nggak tahu.”

“Kamu lihat kan? Alex sendiri yang mengakui kalau kalian pacaran. Masa kamu enggak sih?”

“Udah bukan rahasia lagi kan kalau Alex ngejar-ngejar kamu.” Beberapa teman mulai berkerumun dan saling memberi pendapat.

“Akhirnya kamu terima Alex ya, Anya. Padahal kamu udah sering nolak dia kan?”

“Duuuh gimana nggak luluh, Alex perhatian banget gitu sama Anya. Udah pinter, cakep lagi, aku juga bakal klepek-klepek kalau digituin.” 

Anya hanya diam menahan geram. Ia tak menyangka peristiwa kemarin bisa jadi seperti ini. Kenapa pula Alex harus memberikan klarifikasi seperti itu?

Lihat selengkapnya