Di Antara Rumah yang Kosong

Imajiner
Chapter #15

Epilog

Sampai di bagian akhir gue menulis cerita ini gue masih enggak tahu Rachel pindah kemana. Yang gue ingat setelah kejadian malam itu gue terbangun lemas di kasur kamarnya dan Rachel bercerita hingga menangis ke papanya yang sudah tiba pada pagi harinya. Rachel menangis terisak karena kejadian malam itu.

Dua hari kemudian ia dan keluarganya pergi entah kemana. Bahkan sepulangnya gue kuliah malam, gue enggak melihat satu lampu pun di rumah Rachel yang dinyalakan. Gue bertanya ke Mang Rojak dan dia pun bercerita kalau Pak RT baru saja pindahan dan enggak tahu pindah kemana.

Yang menjadi misteri adalah gue sama sekali nggak tahu siapa Pak Yono yang Rachel bilang dan dua anak kecil itu. Jujur gue nggak sanggup kalau gue disuruh membayangkannya lagi. Pikiran gue bener–bener lemas dan takut pada saat itu.

***

"Pamit dulu ya mang."

"Ah eneng mah ninggalin mang."

Pada hari ini, hari Rabu di bulan Oktober gua memutuskan untuk pindah kost dan menghilangkan rasa trauma dalam diri gue. Sedikit demi sedikit gue mengumpulkan uang untuk pindah kost. Jika kalian bertanya darimana gue mendapat uang, gue bekerja paruh waktu dan gue sengaja nggak kasih tahu ke kakak gue kalau gue bekerja dan uangnya ini untuk pindah kost. Gue harap dari cerita yang gue tulis, ini menjadi pengalaman menyeramkan terakhir kali.

Lihat selengkapnya