Utami Witjaksono
Setiap tahun pada September, Kota New York serasa dalam lock-down, jalan-jalan banyak yang ditutup atau dialihkan. Taksi, mobil pribadi, dan bus mengantre panjang di berbagai jalan sepanjang Pulau Manhattan. Pada bulan itu, lebih dari seratus kepala negara dari seluruh dunia berkumpul untuk menghadiri dan menyampaikan pandangan negara masing-masing pada pembukaan Sidang Umum PBB, tidak terkecuali Indonesia.
Ketika kami bertugas di PTRI New York (September 2004–September 2008), kami mengalami empat kali perhelatan Sidang Umum PBB. Suasana terasa amat sangat hectic bagi semua yang terlibat. Tidak hanya bagi para pejabat dan seluruh staf PTRI, tetapi juga bagi ibu-ibu pengurus Dharma Wanita Persatuan PTRI New York. Saat itu kami bertugas di bagian konsumsi. Kami bertanggung jawab menghidangkan santapan untuk anggota delegasi yang jumlahnya tidak sedikit. Selain itu, yang tidak kalah penting dan paling utama adalah menyediakan hidangan untuk RI-1 beserta Ibu Negara.
New York City Skyline.
Pengadaan konsumsi untuk para delegasi RI dilakukan untuk tiga kali makan, yaitu sarapan, makan siang, dan makan malam selama lima hari. Untuk itu, ibu-ibu yang berjumlah sekitar 22 orang bekerja bergilir dalam tiga shift, dipimpin oleh Ibu Unggu, ahli masak PTRI yang sangat dikenal baik. Dapur dan kantin staf PTRI yang terletak di basemen diatur sedemikian rupa agar bisa mendukung pergerakan ibu-ibu yang bertugas.